DAERAH

Masyarakat Harus Gotong Royong Agar Air Banjir Segera Surut

Kondisi Banjir di Jalan Dalam Kota Sampit (Foto: Dian Teressa/Infoindonesia.id)
Kondisi Banjir di Jalan Dalam Kota Sampit (Foto: Dian Teressa/Infoindonesia.id)


INFOINDONESIA.SAMPIT - Banjir yang menggenangi sejumlah ruas jalan di Kota Sampit mendapat sorotan dari Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Dimana banjir jadi sering terjadi di musim penghujan ini.

Anggota Komisi IV DPRD Kotim Bima Santoso mengatakan, masyarakat jangan membuang sampah sembarangan. Kemudian RT, Lurah atau perangkat desa agar mensosialisasikan gotong royong di lingkungan sekitar tenpat tinggal.

"Karena agar air cepat turun harus ada gerakan sosial antar warga," tegasnya, Senin (1/2/2021).

Lebih lanjut ujarnya, berkaitan harus segera memakai anggaran dari pemerintah, karena sekarang dalam kondisi Covid-19 dan vaksinasi mungkin belum bisa tercover sekarang. 

"Jadi harus ada inisiatif dari warga dan perangkat kelurahan untuk bekerja bergotong royong untuk sementara," ungkapnya.


Karena menurutnya, banjir ini memberikan dampak negatif, selain kawasan akan terlihat kumuh dan mendatangkan bibit penyakit hal ini juga bisa mendatangkan binatang buas, sepeti daerah pinggiran sungai ada buaya dan ular.

"Terlebih lagi di Jalan Suprapto  Selatan, harus ada normalisasi anak sungai Mentawa dan drainase menuju sungai Mentaya," sebutnya.

Dirinya juga mengatakan, di titik-titik terendah perlu adanya normalisasi anak sungai dan drainase. Dimana hal itu harus dilakukan oleh pemerintah daerah melalui dinas yang membidangi imfrastruktur agar bisa mengagendakan normalisasi daerah yang terkena dampak bajir dadakan.

"Karena banjir ini juga disebabkan drainase yang buntu, maka perlu tindakan lebih lanjut yaitu melakukan normalisasi drainase," ujarnya.

Dikatakannya, apalagi musim hujam ini dan juga disertai air pasang naik, akan menambah ketinggian air yang menggenang dan bertahan. Dimana harusnya satu dua jam sudah surut, sekarang bisa bertahan 2 hingga 3 hari.
(ta)


Video Terkait:
Malaysia Banjir Covid-19, 1 Juni Lockdown
Editor: Andyanto