DAERAH

BMKG: Banten, DKI Jakarta, Jabar, dan Jateng Masuk Kategori Wilayah Potensi Banjir

Nelayan memindahkan bahan bakar untuk kapal bagan saat langit berawan di Pantai Pasie Nan Tigo, Padang, Sumatera Barat, Senin (2/11/2020). (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/hp)
Nelayan memindahkan bahan bakar untuk kapal bagan saat langit berawan di Pantai Pasie Nan Tigo, Padang, Sumatera Barat, Senin (2/11/2020). (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/hp)


INFOINDONESIA. JAKARTA – Cuaca di wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah diperkirakan  Badan Pusat Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) masuk dalam kategoris siaga dengan adanya potensi hujan lebat.

Dampak dari potensi cuaca buruk tersebut diperkirakan akan berdampak terjadinya banjir atau bandang pada 8 dan 9 Februari 2021.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG A. Fachri Radjab mengatakan, selain fenomena La Nina terdapat faktor dinamika atmosfer lain yang mempengaruhi peningkatan intensitas curah hujan ekstrem di beberapa daerah di Indonesia.

Menurutnya, peringatan pengaruh cuaca akibat La Nina sudah diperingatkan sejak Oktober 2020 yang menyebabkan musim hujan di Indonesia lebih basah.

"Selain ada faktor-faktor dinamika atmosfer yang juga berpengaruh terhadap pertumbuhan awan hujan di Indonesia, di antaranya saat ini masih terdeteksi monsun Asia kemudian adanya daerah-daerah pertemuan angin di atas wilayah Indonesia," kata Fachri Radjab seperti dikutip Antara, Senin (8/2/2021)

Ia juga mengandaikan fenomena pertemuan angin tersebut seperti kendaraan yang bertemu di perempatan jalan, sehingga menimbulkan penumpukan. Selain membuat hujan yang lebih basah, hal ini juga menyebabkan suhu makin dingin semakin tinggi.

Adapun daerah pertemuan tersebut muncul di Indonesia karena monsun Asia yang masuk ke selatan, hal ini juga dipicu tekanan rendah di utara Australia.

"Itu makanya banyak terbentuk daerah pertemuan angin di atas wilayah Indonesia," tambahnya.

Kemudian dorongan faktor regional juga menyebabkan daerah pertemuan angin, termasuk faktor lokal yang menyebaban meningkatnya curah hujan menjadi ekstrem, dan stabilitas udara yang cenderung labil.

"Kombinasi tiga skala itu maka banyak terbentuk awan-awan hujan di Indonesia," ujar Fachri.

BMKG juga mengkategorikan Bengkulu, Lampung, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat dan Papua masuk dalam kategori waspada. 


Editor: