TV

RS Ikut Pemerintah Soal Harga Vaksin Mandiri



INFOINDONESIA - Sekretaris Jenderal Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Ichsan Hanafi mengaku belum dapat memperkirakan harga layanan vaksinasi gotong-royong.

Ia juga mengatakan masih belum mengetahui harga untuk masing-masing jenis vaksin yang hanya bisa diimpor lewat BUMN farmasi, Bio Farma.

Yang pasti, ARSSI siap untuk mengikuti ketentuan harga dari pemerintah seperti pada layanan swab antigen maupun PCR test.

"Selama ini kami di RS swasta kalau sudah ditetapkan pemerintah ikut. Misalkan kemarin mengenai swab antigen atau PCR kita ikuti saja ketentuan itu, karena kita ingin program percepatan untuk vaksinasi ini," demikian ungkap Ichsan, Sabtu 27 Februari 2021.

Meski demikian, ia meminta komponen pendukung vaksinasi mulai dari cold chain hingga bahan medis sekali pakai juga diperhitungkan apabila pemerintah ingin menetapkan batas atas harga vaksin.


Di luar harga, kata Ichsan, hal yang tak kalah penting untuk diatur dalam program vaksinasi mandiri ini adalah mekanisme pengadaan serta pembiayaan vaksin.

Pasalnya, jika pengadaan dan pembiayaan vaksin gotong-royong dilakukan dunia usaha, rumah sakit hanya tinggal bermitra untuk layanan penyuntikan saja tanpa perlu menjual vaksin.

Di samping itu, lanjut Ichsan, sampai saat ini rumah sakit swasta juga masih fokus pada pemberian vaksin covid-19 kepada tenaga kesehatan sesuai dengan petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan.


Video Terkait:
Jerinx Ubah Aliran, Percaya Covid-19
Editor: Andyanto