JAKARTA - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Wiliam Aditya Sarana mengatakan Pemprov DKI Jakarta telah gagal mengantisipasi kerumunan pengunjung di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Menurutnya, Pemprov DKI baru bertindak setelah sebuah video viral terkait kerumunan tersebut.
“Kerumunan Tanah Abang itu tidak tiba-tiba terjadi dalam satu hari, hanya saja Gubernur Anies baru bertindak saat sudah viral di media. Kalau tidak viral, saya kira tidak akan ada tindakan apa-apa,” kata William, Senin (3/5/2021).
Pemprov DKI Jakarta, lanjut William, bahkan seolah tidak peduli dengan aturan yang dibuatnya sendiri. Diketahui, Pemprov DKI membatasi seluruh aktivitas publik hingga 50 persen dari kapasitas normal.
”Hampir tidak ada pembatasan, apalagi penegakan aturan. Jatuhnya hanya sekedar aturan tertulis saja ” ujar politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini.
Lemahnya penegakan dan pengawasan kebijakan terkait COVID-19 menurut William mengancam warga Ibu Kota. Seharusnya Pemprov DKI sigap dalam mengantisipasi pelanggaran protokol kesehatan.
“Lonjakan kerumunan massa itu selalu terjadi jelang hari raya atau libur panjang, harusnya otomatis penjagaan diperketat,” tegasnya.
William mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk terus melakukan edukasi, baik melalui pembelajaran maupun melalui sanksi. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.
“Saat ini masyarakat sudah mulai lelah dengan pandemi dan merasa lebih aman karena vaksinasi semakin gencar, tapi edukasi tak boleh putus,” tambahnya.
Editor:
Komentar