JAKARTA - Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, permasalahan utama banyaknya kasus perdagangan manusia (human trafficking) di NTT karena kemiskinan.
"Berbicara soal human trafficking atau perdagangan manusia ini diakibatkan oleh banyak penyebab. Salah satu penyebabnya adalah masalah kemiskinan," kata Laiskodat saat membuka kegiatan seminar pelatihan media dan pembentukan jejaring jurnalis yang diikuti oleh puluhan wartawan baik dari media cetak, daring, radio dan televisi, di Kumpang, Kamis (4/11/2021).
Kegiatan pelatihan dengan tema "Membongkar Kasus Perdagangan Orang di NTT" itu digelar oleh VIVAT Internesional Indonesia dan Migrant Care, Tempo Institute and Mensen Met een Missie.
Orang nomor satu di NTT itu mengatakan bahwa saat ini angka kemiskinan di NTT mencapai 20,90 persen atau sekitar 1.168 orang miskin di NTT dari total jumlah warga NTT 5,4 juta jiwa.
"Untuk menangani masalah kemiskinan di Indonesia dan NTT, pemerintah pusat bersama Pemprov NTT telah melakukan berbagai upaya," ujar dia seperti dimuat Antara.
Politisi Nasdem itu juga mengatakan, pemerintah pusat telah membuat kebijakan bagaimana menangani orang miskin. Seperti pemberian bansos, PKH tunai.
Viktor mengatakan, ada tujuh provinsi yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrim dan sedang ditangani yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, Papua Barat, Maluku, NTT dan provinsi ini menjadi contoh penanganan untuk menangani kemiskinan ekstrem di Indonesia.
"Khusus di NTT ada 5 kabupaten yakni Rote Ndao, Manggarai Timur, Sumba Timur, Sumba Tengah dan TTS," kata dia.
Editor:
Komentar