JAKARTA – Pendiri lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani turut berkomentar perihal isu politik uang (money politic) dalam Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) Ke-34. Ia mengaku mendengar langsung kabar tersebut.
"Dengar desas-desus, dan semoga tidak benar, di muktamar NU di Lampung para calon ketua umum NU melakukan politik uang. membeli suara peserta yang punya hak suara," tulis Mujani dalam akun Twitter @saiful_mujani, Rabu, (22/12/2021).
Mujani berharap isu tersebut tidak benar-benar terjadi di tubuh organisasi Islam terbesar di Indonesia itu. Apalagi, dua calon Ketua Umum PBNU merupakan para tokoh agama.
"Kalau kelakuan kiai aja begitu bagaimana jemaah awam. Semoga tidak benar," tuturnya.
Perebutan kursi nomor satu di NU memang terbilang panas sejak awal. Kedua calon Ketua Umum, yakni Said Aqil Siradj dengan Yahya Cholil Staquf kerap saling melempar sindiran.
Said Aqil sempat menyinggung Yahya karena berkunjung ke Israel pada 2018 silam. Menjawab hal itu, Gus Yahya menyampaikan kunjungan ke Israel untuk memperjuangkan nasib Palestina.
Menurutnya, harus ada pihak yang membuka diri terhadap Israel agar menemukan solusi terbaik bagi Palestina.
Pendapat Yahya sebagai eks Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu ditentang oleh Said Aqil yang pernah menolak berkunjung ke Tel Aviv selama Israel belum mengakui Palestina. Perseteruan itu kemudian ramai di media menjelang perhelatan Muktamar di Lampung.
Editor:
Komentar