JAKARTA - Dimas Prakoso Akbar, Juru Bicara Muda Partai Amanat Nasional (PAN) menanggapi pernyataan Ketua Umum PSI Giring Ganesha yang menyebut Indonesia akan menjadi suram pada periode mendatang apabila dipimpin seorang pembohong yang pernah dipecat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Dimas, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) harus berhenti berhalusinasi terhadap pihak tertentu. Giring dan kawan – kawan harusnya lebih baik memperbanyak kegiatan konsolidasi internal agar bisa lolos ke Senayan di Pemilu 2024 mendatang.
Ia pun mengaku sangat menyayangkan sikap dan pernyataan Giring yang menyebut Indonesia akan menjadi suram pada periode mendatang apabila dipimpin seorang pembohong yang pernah dipecat Jokowi.
Sebagai pemimpin parpol yang mengatasnamakan anak muda, menurut Dimas, Giring sebaiknya tidak mengedepankan politik gagasan dan persatuan dalam bersikap dan mengeluarkan pernyataan.
Dimas menilai pernyataan pria yang pernah dikenal sebagai vokalis Nidji itu malah mempertajam politik identitas di tengah publik.
Masalah dipecat dari jabatan menteri oleh Jokowi, Dimas menyatakan hal itu merupakan hak prerogatif presiden yang didasari berbagai pertimbangan dan kepentingan.Dia pun mencontohkan Wishnutama yang dicopot dari jabatan Menparekraf untuk digantikan eks Wagub DKI yang menjadi pasangan Anies dalam Pilgub 2017 silam, Sandiaga Uno.
Sebelumnya, Giring menyatakan bahwa masa depan Indonesia suram apabila dipimpin oleh seorang presiden pembohong dan sosok yang intoleran.
Pernyataan itu dilontarkan Giring di hadapan Presiden Jokowi dalam momen puncak Hari Ulang Tahun PSI ke-7. Giring mulanya mengaku siap menjadi oposisi pemerintah pada periode mendatang apabila presiden terpilih pada Pilpres 2024 merupakan sosok intoleran.
Video Terkait:
Daftar Nama Korban Ritual di Bibir Pantai Payangan
Komentar