JAKARTA -  Partai Persatuan Pembangunan (PPP) harus mampu beradaptasi untuk dapat menggaet pemilih muda, pada gelaran pemilihan umum 2024.

Demikian disampaikan pengamat politik Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIP-AN), Efriza saat berbincang dengan Info Indonesia, Selasa 28 Desember 2021.

Efriza memperkirakan pada Pemilu 2024, partisipasi dari milenial dan generasi Z akan mencapai 60 persen. Hal ini perlu dijadikan pertimbangan sejauh mana partai berlambang kabah itu mampu beradaptasi dengan pemilih muda. Sebab, kata dia, PPP saat ini belum mampu memikat kalangan muda.
 
PPP, lanjut Efriza, harus lebih cerdik dalam menentukan strategi pemenangan. Partai pimpinan Suharso Monoarfa itu tidak perlu bekerja keras di setiap daerah, tetapi perlu berjuang lebih masif pada daerah-daerah yang kecenderungan menangnya lebih besar.

Dia menyarankan agar PPP bisa tetap eksis maka perlu membangun identitas secara isu, dan posisinya pun harus terlihat dalam survei dan percaturan media. Meskipun tidak mampu memikat pemilih muda, menurutnya PPP sulit untuk terbuang seperti partai-partai orde baru lainnya.