JAKARTA - Jabatan wakil menteri (wamen) muncul karena para menteri Kabinet Indonesia Maju sedang sibuk tebar pesona, dan menyiapkan diri menghadapi pemilihan presiden 2024.

Begitu kata pengamat politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIP-AN), Efriza, saat dihubungi Info Indonesia, Rabu (12/1/2022).

"Jangan-jangan wakil menteri itu dibentuk karena pemerintahan lagi stagnan, orang-orangnya ini lagi sibuk masing-masing untuk maju Pilpres 2024," kata Efriza.

Ia memperhatikan saat ini banyak menteri justru sibuk membangun citra politik dan pamor di tengah masyarakat. Dalam kondisi seperti itu, Efriza bertanya-tanya apakah pemerintahan mampu berjalan secara maksimal atau tidak.

"Jangan-jangan memang pemerintahan Jokowi ini yang bekerja adalah wamen, sementara menterinya itu seakan-akan diizinkan untuk maju," katanya.

Efriza menilai, ada kemungkinan lain munculnya jabatan wakil menteri dalam pemerintahan Jokowi. Selain karena ditinggal  oleh mereka yang punya ambisi masing-masing, disisi lain juga Presiden Joko Widodo seperti sedang mencari figur yang cocok untuk menggantikannya.

"Jokowi kayaknya sedang mencari siapa yang cocok untuk menggantikan dia," kata dia.

Secara kumulatif, terdapat 23 posisi wakil menteri dalam kabinet Jokowi. 14 di antaranya sudah terisi, dan 9 masih kosong, diantaranya Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Wakil Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Wakil Menteri Perindustrian, Wakil Mendikbudristek, Wakil Menteri Investasi, Wakil Menteri Sosial,  Wakil Menteri Dalam Negeri, dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan.