DAERAH

Menteri PUPR Minta Ruas Trans Sumatera yang Rusak Tuntas Diperbaiki Akhir April

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, meninjau kondisi JTTS. (Net)
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, meninjau kondisi JTTS. (Net)


PALEMBANG - Meski terbilang baru, sejumlah titik di ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) mengalami kerusakan. 

Hal itu terungkap ketika Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, meninjau ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung di Provinsi Lampung dan sebagian ruas Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapalbetung) di Provinsi Sumatera Selatan, pada Jumat (21/1/2022).

Menteri Basuki langsung menginstruksikan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) selaku pengelola JTTS untuk fokus pada perbaikan ruas jalan yang mengalami kerusakan, agar Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol dapat dipenuhi guna menjamin keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.

"Saya minta perbaikan permanen bisa tuntas pada akhir April 2022 nanti. Saya mengingatkan kembali bahwa SPM wajib dipenuhi karena masyarakat sudah membayar tarif tol dan harus mendapatkan layanan yang baik," jelasnya.

Menteri Basuki juga meminta kepada BUJT PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Toll Road untuk segera memperbaiki dan menutup lubang/retakan yang ada di ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung dan ruas Kayu Agung-Palembang-Betung. Beberapa segmen jalan harus dilakukan rekondisi dan rekonstruksi, termasuk levelling oprit jembatan yang mengalami penurunan karena berada di atas kontur tanah lunak.


Menteri Basuki juga menaruh perhatian pada beton pembatas jalan tol yang retak atau mengalami penurunan. Saat ini tengah dilakukan penanganan oleh BUJT, antara lain dengan perbaikan lapisan perkerasan baru, pengecoran kembali dengan beton fast setting, lapisan perkerasan dihampar menggunakan asphalt finisher dan dipadatkan serta lapisan AC-WC baru dihampar dengan asphalt finisher dan dipadatkan.

Ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung hingga Kramasan-Palembang sepanjang 360 kilometer merupakan lanjutan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar yang sudah beroperasi sejak Maret 2019. Pembangunan tol ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antara Provinsi Lampung dengan Sumsel dan dari Pelabuhan Bakauheni sebagai pintu masuk Pulau Sumatera ke wilayah timur Sumatera.

Selain itu, dalam tinjauannya, Menteri Basuki juga meminta kepada BUJT pengelola rest area KM 234A untuk memperbanyak penghijauan dengan pohon-pohon besar. Penanaman pohon selain bertujuan memperindah lingkungan dan lansekap kawasan juga untuk membuat rest area lebih rindang.

Turut mendampingi Menteri Basuki antara lain Dirjen Bina Marga, Hedy Rahadian; Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Herry Trisaputra Zuna; Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja; Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Danang Parikesit.

Hadir juga Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel, Budiamin; Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII, Maryadi Utama; Kepala BBPJN Lampung, Rien Marlina; Kepala BBWS Mesuji Sekampung, Alexander Leda; Dirut PT Hutama Karya, Budi Harto; Direktur Operasi III PT Hutama Karya, Koentjoro; dan Dirut PT Waskita Sriwijaya Toll, Herwidiakto.


Video Terkait:
Komisi V DPR RI Ubah Uu No.38 Tahun 2004 Tentang Jalan, Ada Apa?
Editor: Wahyu Sabda Kuncahyo