WARNA-WARNI

Asro Kamal Rokan Kenang Kepribadian Margiono

Ketua Dewan Penasihat Persatuan Wartawan Indonesia Pusat, Margiono. (Net)
Ketua Dewan Penasihat Persatuan Wartawan Indonesia Pusat, Margiono. (Net)


JAKARTA - Kepergian Ketua Penasihat PWI Pusat, Margiono, membuat banyak orang merasa kehilangan, terutama bagi kalangan Jurnalis.

Salah satunya, Pemimpin Umum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara tahun 2005-2007, Asro Kamal Rokan.

Dirinya turut berduka mendengar kabar kepergian wartawan senior yang karib disapa MG itu. Asro pun mengenang kisah klasik bersama Margiono yang saling kenal sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Saya mengenal secara pribadi Margiono saat kami sama-sama dalam rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kunjungan perdananya sebagai Presiden RI ke Malaysia dan Singapura, 2004," kata Asro, dalam keterangan, di Jakarta, Selasa (1/2/2022).

Setahun kemudian, mereka pun ikut rombongan Presiden ke Markas Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York, September 2005. Pasca kunjungan tersebut, mereka pun jadi sering bertemu.


Hingga pada suatu waktu, Margiono dipilih sebagai Ketua Umum PWI Pusat dalam Kongres PWI di Banda Aceh, Juli 2008. Pada saat itu, Asro menjadi Ketua Panitia Pusat kongres. Ia pun mengenang Margiono sebagai sosok pandai berpidato tanpa menggunakan teks.

"Pembawaanya selalu tenang dengan canda segar. Setiap Hari Pers Nasional (HPN) saat memimpin PWI, pidato Margiono di hadapan Presiden RI dan undangan, selalu segar dengan candaan," katanya.

"Margiono tidak pernah menggunakan teks dalam setiap pidatonya. Ini mungkin karena kebiasaannya, selain sebagai wartawan, juga seorang dalang wayang kulit."

Soal pidato tanpa teks tersebut, Asro pun sempat mengalami sedikit persoalan ketika Presiden SBY akan menerima semua peserta kongres di Istana.

"Sebagai ketua panitia, saya berkali-kali dihubungi Sekretariat Negara meminta dikirimkan teks pidato Margiono. Saya sampaikan ke Margiono, namun sampai malam teks pidato tidak juga muncul. Akhirnya, atas persetujuan Margioni, saya buat sendiri," kata Asro.

Hal itu terpaksa dia lakukan karena memang Margiono yang dikenalnya tidak pernah menggunakan teks saat berpidato. Alhasil, teks yang dia buat pun seperti sebuah formalitas saja, karena pidato yang disampaikan Margiono saat acara berbeda dengan apa yang dibuatnya.

"Saat acara siangnya, Margiono tetap pidato tanpa teks, yang tentu beda yang disampaikannya dengan yang saya buat. Alhamdulillah semua berjalan lancar. Ini bagian dari banyak kenangan indah dengan Margiono," katanya.

Sebelumnya diberitakan, 

Ketua Dewan Penasihat PWI Pusat, Margiono meninggal dunia, di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Modular, Jakarta, Selasa (1/2/2022), pada pukul 09.45 WIB.

"Telah meninggal dunia sobat dan mantan ketua PWI Pusat Margiono, pukul 09.45 wib pagi ini di RSPP Modular, Jakarta," demikian informasi yang diterima Info Indonesia.


Video Terkait:
Diduga, Airlangga Buka Suara Soal Perselingkuhan
Editor: