JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin terus mendorong kemandirian bangsa Indonesia supaya tidak hanya menjadi pasar bagi produk-produk digital global.

Hal itu disampaikan Wapres Ma'ruf pada acara Konvensi Nasional Media Massa dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022, yang disiarkan secara daring di Youtube Wapres RI, Senin (7/2/2022).

"Yang perlu saya garis bawahi, Indonesia tidak boleh hanya sebagai pasar yang besar dari produk-produk teknologi digital global," ujar Ma'ruf.

Wapres mendorong kemandirian bangsa Indonesia agar mampu berdaulat dalam bidang digital. Sebab, telah terjadi peningkatan transaksi digital secara global.

Aliran modalnya pun diproyeksikan akan terus masuk ke Indonesia, sebagai negara tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara, melampaui Singapura.

"Saat ini digitalisasi menjadi mesin penggerak perekonomian, ekonomi digital Indonesia diprediksi menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2025, dengan nilai mencapai Rp1.700 triliun," katanya.

Tidak hanya itu, dorongan yang terus dilakukan oleh Wapres juga disebabkan tingginya pertumbuhan konsumen digital di Indonesia. Sehingga Indonesia akan mendapatkan keuntungan secara lebih apabila mampu berdaulat secara digital. 

"Ada sekitar 21 juta konsumen digital baru selama pandemi, sejak awal 2020 hingga pertengahan 2021. Akumulasi nilai pembelian pengguna internet di Indonesia juga naik dua digit sebesar 49 persen, dari 47 miliar dolar AS diperkirakan menembus 70 miliar dolar AS di akhir 2021," ujarnya.

Disampaikan Wapres, Indonesia harus mampu membangun kemandirian dan bersaing dengan kekuatan-kekuatan platform digital global. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan di masa depan muncul teknologi dan media baru yang belum terbayangkan saat ini.

"Indonesia mesti memiliki posisi tawar yang kuat, dan mampu mengambil manfaat-manfaat alih teknologi dan inovasi," ujar Wapres.

Pemerintah, kata dia, juga ingin mengembangkan aspek positif digitalisasi, seperti pemberdayaan ekonomi, kemajuan ekonomi kreatif dan UMKM, serta memberi ruang bagi inovasi digital karya anak bangsa.