JAKARTA - TikTok telah menjadi platform penting untuk mendokumentasikan invasi Rusia di Ukraina. Namun sayang, banyak akun yang membagikan informasi palsu di aplikasi video itu.

Berdasarkan penelusuran beberapa akun mengunggah video di luar konteks atau memalsukan demi mendapatkan penonton, bahkan ada juga yang meminta sumbangan dengan dalil membantu rakyat Ukraina.

Sebuah video difilmkan dalam kegelapan total. Dalam video itu terlihat bangunan yang tidak dapat diidentifikasi, suara sirene, tembakan dan tangisan.

Sepintas mungkin tampak seperti siaran langsung yang otentik dari seseorang di tengah konflik di Ukraina. Tetapi jika Anda terus menonton, video itu tampak diputar berulang-ulang.

Jenis siaran langsung palsu ini memang tidak jarang ditemukan di TikTok. Tentunya dengan fitur tambahan tertentu, siapapun bisa melakukan itu.

Video seperti ini sering disertai dengan pesan seperti "Berdoa untuk Ukraina" atau "Berdonasi untuk bantuan". Dan mereka menerima komentar dari orang-orang di seluruh dunia.

Selain menarik banyak penonton, komentar, suka dan pengikuti, akun-akun ini juga mengumpulkan ratusan donasi. TikTok memang memungkinkan pengguna untuk membeli kredit dan mengirim hadiah virtual kepada pembuat konten selama siaran langsung.

Namun sulit untuk mengetahui secara pasti berapa banyak uang yang dihasilkan oleh video-video ini. Beberapa hadiah virtual hanya berharga beberapa sen, sementara yang lain bernilai puluhan euro. Orang yang menerima hadiah kemudian dapat mencairkan, atau mengubah hadiah yang didapat dalam bentuk mata uang.

Semakin viral siaran langsung, semakin banyak yang mengirim hadiah virtual, maka semakin banyak uang yang dihasilkan.

Streaming langsung palsu menggunakan video yang dilingkarkan dan suara yang disulihsuarakan bukanlah hal baru di TikTok. Terkadang pengguna memposting video pemandangan spektakuler atau gambar yang mengesankan. Sekarang, beberapa orang telah memanfaatkan konflik di Ukraina sebagai cara untuk mengumpulkan uang.