OLAHRAGA

Bantu Warga Ukraina, Ferrari Sumbang Dana Rp15 Miliar

CEO Ferrari, Benedetto Vigna. (Bloomberg)
CEO Ferrari, Benedetto Vigna. (Bloomberg)


JAKARTA – Pabrikan asal Italia, Ferrari, berencana mendonasikan dana sebesar EUR1 juta atau sekitar Rp15,6 miliar guna membantu rakyat Ukraina yang terdampak invasi militer Rusia.

Keputusan itu dibuat Ferrari setelah dua pekan sejak invasi Rusia ke Ukraina. Dana tersebut akan disalurkan Ferrari melalui wilayah Emilia Romagna, Italia, dengan berkolaborasi bersama Palang Merah Internasional dan Badan Pengungsi PBB (UNHCR).

Sumbangan itu nantinya akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek kemanusiaan internasional, yakni membantu penduduk di Ukraina ataupun mendukung penerimaan pengungsi di Italia.   

CEO Ferrari, Benedetto Vigna, mengatakan, sebagian dari donasi juga bakal ditujukan ke Chernobyl Association of Maranello, untuk memenuhi kebutuhan warga Ukraina yang ditampung di area dekat markas Ferrari.

Selain itu, Ferrari juga mengumumkan penangguhan produksi kendaraannya untuk pasar Rusia hingga pemberitahuan lebih lanjut. Mereka terus memantau situasi dan mematuhi aturan serta sanksi yang berlaku sejak pecahnya konflik tersebut.


“Ferrari berpihak dan mendukung semua orang di Ukraina yang terkena dampak dari krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung ini,” kata Vigna, Selasa (8/3/2022).

Dia berharap kembalinya dialog dengan cepat dan solusi damai. Selain itu, dia mengaku tidak bisa tetap acuh tak acuh terhadap penderitaan semua orang yang terkena dampak.

“Pikiran dan dukungan kami bersama mereka. Kami mencoba ikut memainkan peran kecil kami dengan lembaga-lembaga yang siap memberikan bantuan segera dalam situasi ini,” ujarnya.

Sebagai respons terhadap invasinya ke Ukraina, negara-negara Eropa telah memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Rusia dan organisasi-organisasi olahraga dunia juga sudah mengambil tindakan.

Federasi Otomotif Internasional (FIA) salah satunya dengan memberikan syarat-syarat untuk pembalap Rusia dan Belarus jika ingin tetap berkompetisi, termasuk di Formula 1.

Kebijakan tersebut telah membuat Nikita Mazepin jadi korban. Meskipun pilot muda Rusia itu telah bersedia mengikuti syarat FIA, Haas F1 Team memutuskan untuk mengkahiri kontrak dengan sang pembalap.

Editor: Rusdiyono