EKONOMI

Bulog Distribusikan 50 Ribu Ton Kedelai Bulan Ini

Dirut Perum Bulog, Budi Waseso. (Antara/Ade Irma Junida)
Dirut Perum Bulog, Budi Waseso. (Antara/Ade Irma Junida)


JAKARTA - Perum Bulog akan mulai mendistribusikan sebanyak 50.000 ton kedelai pada April ini kepada perajin tahu dan tempe.

"Bulan ini yang sudah didaftarkan untuk disalurkan 50 ribu ton. Kami sesuaikan dengan daftar yang disampaikan ke Bulog untuk seluruh Indonesia," jelas Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, saat meninjau kedatangan daging kerbau impor di Terminal Mustika Alam Lestari, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (14/4/2022).

Dia menjelaskan, untuk tahun ini Bulog mendapat penugasan melakukan impor sebanyak 200.000 ton kedelai. Adapun, stok yang saat ini telah tersedia dan siap dipasok merupakan kedelai impor asal Amerika Serikat. Sedangkan penyaluran kedelai juga akan menunggu keputusan Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Kopti).

"Untuk saat ini kita ambil yang ada stok yaitu dari Amerika. Selanjutnya kita akan datangkan dari beberapa negara yang sedang kita jajaki yaitu Brasil dan Argentina," kata Budi.

Dia menuturkan, kedelai Brasil memiliki harga yang relatif lebih murah, sehingga diharapkan bisa membantu perajin tempe dan tahu agar bisa mendapat jaminan pasokan bahan baku yang lebih murah.


"(Kedelai Brasil) itu relatif lebih murah. Itu juga harapan saya nanti. Khusus perajin tempe tahu jadi sudah ada jaminan kebutuhan kedelainya terpenuhi dengan harga yang murah," jelas Budi.

Ditambahkannya, total penugasan impor kedelai nantinya juga akan disesuaikan dengan hasil produksi dalam negeri.

"Kalau ada produksi lokal, kita utamakan produksi lokal. Kalau nanti petani kedelai produksi dalam negeri, harganya (minta) Rp9.000 (per kilogram) ya kita beli. Kan sekarang ini harganya terlalu murah, makanya mereka enggak mau menanam lagi," demikian Budi.

Editor: Wahyu Sabda Kuncahyo