WARNA-WARNI

Industri Media Jangan Bergantung Atau Batasi Diri Pada Platform Digital

Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia, Maria Y. Benyamin, dalam diskusi buku Dialektika Digital. (Tangkapan Layar)
Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia, Maria Y. Benyamin, dalam diskusi buku Dialektika Digital. (Tangkapan Layar)


JAKARTA - Perkembangan platform digital saat ini sangat mempengaruhi pembaca. Bahkan telah terjadi pergeseran segmentasi, di mana sebelumnya pembaca mencari media massa untuk mendapatkan informasi namun saat ini lebih memilih platform digital.

Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia, Maria Y. Benyamin, menyampaikan, kini industri media tidak bisa dilepaskan dari platform digital. Karena, menurutnya, platform digital itu mencakup sangat banyak segmen termasuk media sosial.

"Lucu saja jika kita melepaskan diri atau membatasi diri dari platform digital," katanya dalam diskusi buku berjudul Dialektika Digital, Rabu (20/4/2022).

Apalagi, lanjut Maria, industri media secara tidak langsung membutuhkan platform digital untuk mempublikasikan informasi. Rata-rata, media di Indonesia telah menggunakan platform digital sebagai wadah dalam menyebarkan informasi.

"Kita juga bermain di media sosial. Tidak ada media yang tidak menggunakan media sosial untuk menyampaikan message," jelasnya.


Meski di era disrupsi saat ini media tidak harus selalu bergantung pada platform digital dalam menyebarkan informasi. Maria mengatakan, industri media harus lebih kuat dari dibandingkan dengan platform digital.

"Kita menyerah hanya mengandalkan platform digital? Tentu tidak. Kita tidak bisa bergantung pada platform digital," ujarnya.

Lanjut Maria, dalam menghadapi peranan platform digital yang semakin kuat, industri media juga harus melakukan invonasi agar tidak tergerus oleh perkembangan teknologi.

"Kerja media itu harus diubah, merumuskan lagi strategi bisnis itu. Value apa yang kita tawarkan, resolusi apa yang kita berikan di industri media saat ini," jelasnya. 

Editor: