WARNA-WARNI

ULASAN RAMADAN

Menyogok Anak Untuk Puasa, Yay or Nay?

Pendakwah Quraish Shihab dalam bincang singkat di YouTube Semua Murid Semua Guru (Tangkapan Layar YouTube/Ilustrasi Info Indonesia)
Pendakwah Quraish Shihab dalam bincang singkat di YouTube Semua Murid Semua Guru (Tangkapan Layar YouTube/Ilustrasi Info Indonesia)


JAKARTA - Salah satu cara yang biasanya dilakukan sejumlah orangtua untuk mendidik anaknya belajar berpuasa di bulan ramadan adalah dengan mengiming-imingkan hadiah atau materi. 

Namun, apakah praktik "menyogok" anak semacam itu merupakan pendidikan yang baik?

Pendakwah Quraish Shihab dalam bincang singkatnya di saluran YouTube Semua Murid Semua Guru menjelaskan bahwa menyogok dalam artian memberi sesuatu materi sehingga anak melakukan puasa karena ingin materi, bukanlah pendidikan yang baik. 

"Itu tidak wajar dan sebaiknya dihindari," kata Quraish Shihab. 

"Karena puasa itu adalah kehikhlasan pada Tuhan, bukan menuntut materi," jelasnya. 


Salah satu cara lain yang bisa ditempuh, dibandingkan memberikan sogokan materi, adalah dengan mengajarinya puasa setengah hari. 

"Biasakan anak puasa, kalau perlu setengah hari, selama puasanya dilakukan dengan ikhlas," ujar Quraish. 

Lebih lanjut dia menjelaskan, dalam agama, Nabi menyatakan bahwa ada dua kenikmatan yang dirasakan orang berpuasa.

"Yaitu waktu dia buka puasa dan waktu dia bertemu dengan Tuhan," jelasnya. 

"Mengapa kenikmatan itu dirasakan? Pakar psikologi muslim berkata, karena saat itu yang berpuasa merasakan kenikmatan, karena berhasil mengendalikan dirinya nafsunya. Keberhasilan itu kenikmatan," urainya.

Editor: