
JAKARTA - Paus Fransiskus meminta maaf kepada rakyat Republik Demokratik Kongo dan Sudan Selatan karena harus membatalkan kunjungannya akibat masalah lutut. Paus berharap kondisinya akan membaik.
Vatikan mengumumkan pada Kamis (9/6/2022) bahwa perjalanan 2-7 Juli telah ditunda tanpa batas waktu karena penyakit lutut paus berusia 85 tahun itu, yang telah memaksanya untuk menggunakan kursi roda selama lebih dari sebulan.
"Saya merasa sangat menyesal bahwa saya harus menunda perjalanan ini, yang masih sangat ingin saya lakukan," kata Paus Fransiskus dalam pemberkatan Minggu di hadapan ribuan orang di Lapangan Santo Petrus.
"Saya mohon maaf atas hal ini. Mari kita berdoa bersama agar dengan pertolongan Tuhan dan dengan pengobatan medis, saya bisa datang kepada Anda sesegera mungkin. Kami berharap," katanya kepada rakyat dan otoritas kedua negara.
Vatikan mengatakan bahwa perjalanan itu ditunda agar tidak membahayakan hasil terapi yang dijalani Paus Fransiskus untuk lututnya.
Paus Fransiskus menyebut penyakitnya, yang diyakini sebagai ligamen robek, sebagai masalah dengan kakinya. Paus Fransiskus juga menderita linu panggul, yang menyebabkan jalannya pincang bahkan sebelum masalah lututnya meningkat.
Dikutip Reuters, sumber-sumber Vatikan mengatakan bahwa Paus Fransiskus telah menerima beberapa suntikan seminggu untuk penyakitnya, serta terapi fisik. Dia berharap bisa mendapatkan kembali setidaknya sebagian kemampuan untuk berjalan sebelum perjalanan dimulai.
Mereka mengatakan, Paus Fransiskus menolak operasi karena masalah anestesi umum setelah operasi untuk mengangkat sebagian ususnya setahun yang lalu.
Paus Fransiskus masih dijadwalkan mengunjungi Kanada mulai 24-30 Juli.
Dalam kesempatan tersebut dia juga mengimbau para pendengarnya untuk tidak mengakomodasi perang di Ukraina.
"Jangan biarkan berlalunya waktu menumpulkan rasa sakit dan kepedulian kita terhadap orang-orang yang mati sebagai martir itu," pesan Paus Fransiskus.
Editor: Wahyu Sabda Kuncahyo
Komentar