
AMBON - Ratusan rumah warga di Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, terendam banjir setinggi tiga meter akibat luapan sungai. Menyusul curah hujan yang tinggi di Ibu Kota Provinsi Maluku itu sejak Jumat (8/7/2022) pagi.
"Kita di sini sudah biasa dan siap terima memang kalau hujan lebat begini karena pasti akan terjadi luapan sungai," kata salah satu warga Batu Merah, Asis Luun Aulia, Jumat malam.
Dia mengatakan, apabila banjirnya semakin parah biasanya warga yang terdampak akan mengungsi ke rumah tetangga atau kerabat yang lebih aman.
"Kalau parah, kami pasti mengungsi lah. Karena tidak menutup kemungkinan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Asis Luun.
Menurut dia, warga akan cepat waspada apabila hujan sudah mulai deras, mengingat adanya sungai besar yang berada tepat di tengah-tengah permukiman.
"Kalau sudah hujan begini, tidak menunggu lama barang-barang penting sudah kita simpan baik-baik jangan sampai terkena air. Tempat tidur, pakaian dan lain-lain kita amankan," jelas Asis Luun.
Warga lainnya bernama Asis Ali, yang juga terdampak banjir, mengatakan, banjir sudah mulai naik sekitar pukul 15.00 WIT.
"Kira-kira pukul 15.00 WIT itu tadi banjir sudah mulai naik. Masuk hingga ke dalam rumah, termasuk rumah saya, bisa dilihat depot air saya juga terendam ya," ujarnya.
Berdasarkan pantauan, banjir mulai surut sekitar pukul 17.40 WIT. Warga juga mulai bergotong royong membersihkan sepanjang jalan yang penuh dengan tanah dari selokan dan sungai. Warga juga telah membersihkan rumahnya masing-masing.
BPBD Kota Ambon mendata 81 titik bencana tanah longsor dan banjir periode 19 Juni hingga 6 Juli 2022. Kejadian bencana tanah longsor di Kota Ambon tersebar di 70 titik dan banjir di 11 titik di empat kecamatan.
Bencana tanah longsor mengakibatkan sebanyak 56 unit rumah terancam longsor, 31 unit rumah rusak akibat tertimbun tanah longsor, rumah tergenang sebanyak 119 unit. Masyarakat terdampak banjir dan longsor sebanyak 217 Kepala Keluarga atau 1.005 jiwa.
Selain berdampak pada kerusakan rumah warga tetapi juga fasilitas umum yakni talud penahan sungai atau tanggul sebanyak tiga titik, talud atau badan jalan di lingkungan pemukiman lima titik, jalan raya empat titik dan satu unit jembatan. Sementara fasilitas umum yakni Rumah Sakit Oto Kuik terdampak banjir dan satu unit sekolah yakni SD 86/34 terdampak longsor.
Pihak BPBD juga terus melakukan pendataan dan memberikan bantuan tanggap darurat bagi warga. Bantuan yang diberikan berupa terpal untuk menutup longsoran, serta gerobak dan sekop untuk mengangkat timbunan tanah.
BPBD juga mengimbau untuk waspada akan curah hujan yang tinggi beberapa hari ke depan, terutama masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.
Editor: Wahyu Sabda Kuncahyo
Komentar