DAERAH

Mahasiswa Hindu Raih Gelar Magister Pendidikan Islam di UIN Mataram

Rektor UIN Mataram, Masnun Tahir, saat melantik wisudawati Ni Ketut Mayoni sebagai peraih gelar Magister Pendidikan Islam. (Humas UIN Mataram)
Rektor UIN Mataram, Masnun Tahir, saat melantik wisudawati Ni Ketut Mayoni sebagai peraih gelar Magister Pendidikan Islam. (Humas UIN Mataram)


MATARAM - Mahasiswa beragama Hindu, Ni Ketut Mayoni, meraih gelar Magister Pendidikan Islam pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Universitas Islam Negeri Mataram. 

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kurikulum UIN Mataram, Adi Fadli, menyebutkan bahwa lembaganya secara spirit sudah sepakat membangun jembatan ilmu pengetahuan yang interdisipliner serta interaktif dengan segala wawasan keilmuan yang lain.

"UIN Mataram sudah menjadi role model jembatan peradaban keilmuan interaktif dalam membangun interdisipliner keilmuan," ujarnya kepada Info Indonesia di Mataram, Minggu (31/7/2022).

Adi mengatakan, adanya mahasiswa non-muslim pada wisuda UIN Mataram sebagai bukti citra Islam yang baik.

"Islam harus mampu menarik simpatik dari saudara-saudara kita yang non-muslim guna membangun interaksi keagamaan yang konstruktif dalam bingkai Pancasila dan NKRI. Wisudawati yang beragama Hindu tersebut mencitrakan ada daya simpatik spirit keagamaan dalam bingkai Pancasila dan NKRI," jelasnya.


Semangat tersebut, kata Adi, sejalan dengan moderasi beragama yang dicanangkan oleh Kementerian Agama RI guna membangun harmonisasi antarumat beragama maupun intern umat beragama.

Rektor UIN Mataram, Masnun Tahir, mengatakan, core value dari UIN Mataram adalah cendekia, terbuka dan unggul, sehingga siapapun punya kesempatan yang sama untuk belajar.

"Ini juga sejalan dengan komitmen Gus Men yang terus-menerus memberikan atensi dan intensi tentang moderasi beragama. Kampus UIN harus menjadi agen moderasi beragama," katanya. 

Ditambahkan Masnun, nilai-nilai moderasi beragama ini tidak sekadar menjadi komitmen qauly (perkataan), tetapi juga menjadi komitmen fi'liy (laku social) serta komitmen manhajiy (pola pikir).

Editor: Wahyu Sabda Kuncahyo