JAKARTA - Keputusan Presiden Jokowi memberikan anggaran terbesar kepada Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dalam Rancangan APBN 2023 adalah langkah tepat.

Apresiasi itu dinyatakan Koordinator Penggerak Milenial Indonesia (PMI), Adhiya Muzakki, di Jakarta, Rabu (17/8/2022). 

Menurutnya, kalau dibandingkan dengan negara-negara besar di dunia, anggaran pertahanan Indonesia termasuk kecil. 

"Coba bandingkan dengan Amerika dan China yang menaruh anggaran besar di bidang pertahanan," kata Adhiya.

Seperti dijelaskan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani, pemerintah menetapkan alokasi belanja kementerian dan lembaga dalam Rancangan APBN 2023 senilai Rp993,2 triliun.

Kemenhan, yang dipimpin Prabowo Subianto, berada di urutan pertama kementerian dan lembaga yang mendapat anggaran terbesar yaitu Rp131,9 triliun. Setelah itu diikuti Kementerian PUPR dan Kementerian Kesehatan. 

Dalam pandangan Adhiya, alokasi besar ke Kemenhan masih tergolong wajar mengingat tujuannya adalah pengadaan alutsista di tengah situasi geopolitik yang tidak stabil.

Namun, jika dibandingkan dengan negara kecil Singapura yang juga tetangga Indonesia. anggaran pertahanan yang diputuskan Jokowi pun masih kalah besar. 

"Singapura sekecil itu saja anggarannya fantastis. Sementara kita Indonesia seluas ini, anggaran masih jauh di bawah Singapura," kata dia.
  
Dia katakan, penetapan anggaran besar untuk Kemenhan menunjukkan bahwa Jokowi memberi perhatian penting terhadap keamanan negara. 

"Mengutamakan keamanan negara di atas segalanya," ucapnya. 
  
Dia pun yakin Menteri Prabowo akan mahir mengatur keuangan lembaganya dengan hanya membeli alat-alat utama sistem persenjataan yang sangat dibutuhkan negara.  

Walau peralatan keamanan negara Indonesia masih tertinggal bila dibandingan dengan negara-negara maju, tapi strategi Prabowo mengatur keuangan kementeriannya selama ini patut mendapatkan apresiasi.
  
"Menhan Prabowo sangat paham betul apa yang dibutuhkan negara. Dengan anggaran itu, Menhan Prabowo tahu apa yang harus dilakukan untuk menjaga keamanan negara. Walaupun anggarannya masih kalah jauh dengan negara maju lainnya, tapi efektif digunakan oleh pak Prabowo," ucapnya.
   
Sekali lagi dirinya menyatakan sepakat dengan prinsip Presiden Jokowi bahwa keamanan negara di atas segalanya. 

"Hal wajar jika anggaran besar ditaruh di Kementerian Pertahanan," tutur Adhiya.

Artikel ini juga bisa Anda baca di Koran Info Indonesia edisi Kamis, 18 Agustus 2022.