EKONOMI

Mentan Minta Sultra Siapkan 1.000 Hektare Lahan Pertanian

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. (Humas Kementan)
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. (Humas Kementan)


JAKARTA - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meminta Gubernur Sulawesi Tenggara dan beberapa bupati seperti Konawe Selatan menyiapkan 1.000 hektare lahan pertanian tiap kabupaten.

"Ada tugas Pak Bupati Konawe Selatan, Pak Gubernur (Sultra) untuk siapkan saya 1.000 hektare tiap kabupaten yang ada tadi," kata Mentan saat kunjungan kerja di Desa Cialam Jaya, Kecamatan Konda, Konawe Selatan, Sabtu (20/8/2022).

Dia menjelaskan, penyediaan 1.000 hektare lahan itu untuk meningkatkan produksi hasil pengolahan pertanian. Menurut Mentan, jika dikalkulasikan satu hektare menghasilkan Rp30 juta hasil pertanian, maka dengan 1.000 hektare lahan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat sebesar Rp30 miliar dalam tiga bulan.

Selain itu, dengan lahan tersebut, masyarakat bisa meningkatkan hasil produksi berbagai komoditas pangan lokal hingga setara dengan petani di daerah Jawa.

"Kenapa ada orang Jawa bisa, orang di sini (Kabupaten Konawe Selatan) tidak, apalagi ada keturunan orang Jawa di sini," ujar Mentan.


Dia meminta penyediaan lahan harus berkoordinasi dengan instansi terkait termasuk bank untuk membantu masyarakat dalam pengolahan hingga menjual hasil panen.

Mentan juga memberikan tenggat waktu konsep penyediaan 1.000 hektare lahan untuk pertanian sampai 30 Agustus 2022.

"Yang penting jangan mundur. Jadi, Pak Gubernur saya tunggu ini kita selesaikan sebelum tanggal 30 Agustus," katanya.

Dalam keterangan yang diterima, Minggu (21/8/2022), Mentan meminta Kepala Dinas Pertanian melalui persetujuan gubernur dan bupati selanjutnya berkonsultasi ke kementerian untuk bantuan penyediaan komoditas pangan seperti bibit padi, jagung, dan kelapa.

Sementara itu, Gubernur Sultra, Ali Mazi, mengatakan, pihaknya akan menyelesaikan konsep lahan pertanian sebelum batas waktu yang diberikan.

"Jelas, kita akan tekad bekerja untuk peningkatan hasil komoditas pertanian masyarakat," ujarnya.

Editor: Wahyu Sabda Kuncahyo