
LABUAN BAJO - Warga Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diimbau untuk mewaspadai bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebagai dampak kekeringan di musim kemarau tahun 2022.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah keluarkan surat imbauan waspada karhutla agar para camat meneruskan informasi kepada kepala desa di wilayah kerjanya dan mengimbau seluruh masyarakat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Flores Timur, Yohanes Hayon, saat dihubungi, Senin (22/8/2022), mengatakan, kecamatan yang cukup rawan kekeringan dan berada dalam status waspada saat ini, ialah Larantuka dan Wulanggitang.
Secara keseluruhan, terdapat 19 kecamatan yang mempunyai potensi ancaman tinggi sesuai kajian risiko bencana kekeringan 2019 untuk wilayah Kabupaten Flores Timur.
Atas dasar itu, surat yang dikeluarkan per 29 Juli 2022 itu mengimbau masyarakat untuk waspada dengan ancaman bahaya karhutla pertanian atau perkebunan serta berkoordinasi dengan kepala desa atau lurah.
Selain itu, para camat diminta untuk mengambil langkah pencegahan dan atau pemadaman jika terjadi karhutla pertanian atau perkebunan di wilayah masing-masing.
Dia mengatakan belum ada laporan terkait karhutla yang diterima dari tiap kecamatan. Namun, kejadian karhutla pernah terjadi di wilayah Lamanabi dan BPBD turun memadamkan api pada tanggal 25 dan 26 Juli 2022.
Untuk ancaman kekeringan lain di luar karhutla, dia menyebut belum ada laporan baik dari desa maupun kelurahan.
Namun BPBD terus memberikan imbauan kepada masyarakat secara langsung pada saat kegiatan sosialisasi di desa yang mempunyai potensi ancaman terbesar melalui program kerja sama BPBD Flores Timur dan Caritas Germany.
Editor:
Komentar