JAKARTA - PSSI memastikan tidak memiliki keterkaitan dengan situs judi daring yang sempat menjadi sponsor sejumlah klub-klub yang berkompetisi di Liga 1 musim 2022/2023. PSSI juga tidak pernah berkomunikasi dengan beberapa situs judi yang terindikasi menjadi sponsor sejumlah klub tersebut.
"Yang jelas PSSI tidak pernah ada kaitannya dengan itu. Kalau klub ya mungkin bisa ditanyakan," kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, di Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/8/2022).
Menurutnya, PSSI tidak bisa mengintervensi klub dalam pemilihan sponsor. Karena klub memiliki hak otonom sendiri dalam pemilihan sponsor maupun hal-hal lainnya.
Meski begitu, PSSI bakal memanggil klub yang pernah atau masih disponsori oleh situs judi. Karena hal tersebut menjadi catatan bagi PSSI.
"Oleh sebab itu, kita tunggu lah, besok para pemilik klub akan dipanggil untuk diundang ke Sekjen dan Waketum," katanya.
Dia mengatakan, ada tiga klub yang terkait dengan situs judi online. Dari tiga klub tersebut, menurutnya dua klub sudah memutuskan kerja sama sponsor, dan satu klub masih disponsori oleh situs judi.
"Yang jelas, PSSI tidak pernah ada kerja sama dengan beberapa situs (judi) yang ada," kata Iriawan.
Sebelumnya, Sekjen PSSI, Yunus Nusi, meminta klub-klub peserta liga sepak bola profesional Indonesia untuk menghentikan kerja sama dengan pihak-pihak yang diduga terkait dengan perjudian.
"Di sepak bola tidak boleh ada hal yang meresahkan. Jadi kami minta para anggota untuk mengambil langkah terbaik. Sebelum ada hal-hal meresahkan, kami menyarankan agar kerja sama itu dihentikan dahulu," ujar Yunus.
Pria asal Gorontalo itu pun memastikan akan memanggil tiga klub yang dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait perjudian untuk meminta klarifikasi. PSSI nantinya melihat apakah memang kebijakan klub-klub itu ada yang melanggar hukum atau tidak.
Artikel ini juga bisa Anda baca di Koran Info Indonesia edisi Kamis, 25 Agustus 2022.
Editor: Wahyu Sabda Kuncahyo
Komentar