JAKARTA - Pimpinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berencana melakukan pertemuan dengan mantan Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa, dalam waktu dekat.
"Ya dalam waktu dekat. Ya Insya Allah dalam minggu ini," kata Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi, kepada wartawan di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin (12/9/2022).
Dia mengatakan, pertemuan itu akan membahas posisi Suharso Monoarfa di partai Kabah usai dicopot dari kursi ketua umum.
"Nanti kita akan bertemu beliau, setelah itu kita bahas secara internal," ujar Baidowi.
Dia menegaskan bahwa pertemuan itu akan secepatnya dijadwalkan. Sebab, polemik yang terjadi di ruang publik harus segera diselesaikan, meskipun pada dasarnya hubungan PPP dan Suharso Monoarfa tidak ada masalah.
"Kalau ketumnya yang didera persoalan, itu secara langsung berefek ke PPP. Itu yang tidak kita inginkan," ujar Baidowi.
Dia mengatakan, Suharso merupakan politisi senior PPP dan salah satu mentor bagi seluruh kader. Oleh karenanya, Suharso masih mendapatkan tempat di hati para kader.
"Ya masih beliau senior, mentor kami. Kita semua ini kadernya Pak Suharso," katanya.
Perkembangan politik cukup dinamis yang terjadi saat ini, PPP dituntut untuk melakukan perubahan untuk merespons kebutuhan-kebutuhan politik salah satunya elektabilitas partai.
"Merespons kebutuhan-kebutuhan politik untuk elektabilitas partai, untuk solidaritas partai dan untuk menyatunya partai dengan ummat dan dengan ulama," jelas Baidowi.
Menurut dia, ulama atau kiai juga merupakan pendiri PPP. Jadi jika kiai merasa tersakiti akan berdampak pada PPP sendiri.
"Ibarat rumah, ulama, kiai, pesantren itu pondasinya. Kalau pondasinya rusak, itu rumahnya ambruk tidak?" pungkasnya.
Video Terkait:
PPP Harus Mampu Adptasi di 2024
Komentar