JAKARTA - Rafflesia arnoldi R. Br atau lebih dikenal dengan sebutan padma raksasa mekar di luar habitatnya untuk pertama kali.

Periset dan Kurator Koleksi Rafflesia Kebun Raya Bogor, Sofi Mursidawati, menyatakan bahwa Rafflesia arnoldi R. Br yang mekar itu baru pertama kali mekar sebagai hasil budi daya di Kebun Raya Bogor.

"Meskipun diameternya tidak lebih 60 sentimeter, namun jenis ini sudah dapat dipastikan adalah Rafflesia arnoldi R. Br," katanya melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Sofi menyampaikan, upaya konservasi Rafflesia arnoldi R. Br di luar habitatnya (secara ex situ) sejak tahun 1818 belum membuahkan hasil. Pada tahun 2006 peneliti Rafflesia Kebun Raya Bogor melakukan upaya menumbuhkan biji Rafflesia arnoldi R. Br asal Bengkulu di vak. XVII yaitu koleksi jenis-jenis tumbuhan pemanjat (climber), termasuk di dalamnya tujuh spesies tetrastigma yang merupakan inang Rafflesia.

Setelah 16 tahun sejak upaya menumbuhkan, pada awal September 2022 muncul beberapa knop bakal bunga yang salah satunya mekar pada 12 September 2022.

Sofi mengemukakan, Rafflesia arnoldi R. Br merupakan Puspa Langka Nasional berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 4 Tahun 1993.

Selain ditetapkan sebagai Puspa Langka Nasional, bunga raksasa kharismatik asal Bengkulu ini masuk dalam daftar tumbuhan dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1999 dan IUCN Red list dengan status konservasi terancam punah.

Rafflesia arnoldi R. Br pertama kali ditemukan tahun 1818 di hutan Sumatera oleh seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang sedang mengikuti ekspedisi Thomas Stanford Raffles, sehingga tumbuhan ini diberi nama sesuai sejarah penemunya yakni penggabungan antara Raffles dan Arnold.

Terdapat 33 spesies Rafflesia di dunia dan 14 jenis di antaranya tumbuh di Indonesia. Di mana, 11 jenis merupakan endemik Sumatera.

Sebelumnya, Kebun Raya Bogor telah berhasil menumbuhkan Rafflesia padma Bl. untuk pertama kalinya pada 2010 dan sampai saat ini telah mekar 16 kali (tahun 2019).