JAKARTA - Pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal pemilu curang dan pilpres telah diatur hanya dua pasang calon, dinilai terlalu tendensius.
Begitu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo saat diwawancarai Info Indonesia, pada Senin (26/9/2022).
"Terlalu dramatis saja Pak SBY, terlalu baper (bawa perasaan). Pernyataannya langgamnya Pak SBY. Playing victim, dikit-dikit ngeluh," katanya.
Dia menilai, pernyataan yang dilontarkan SBY itu dilandasi dari kepentingan politik. Dia menilai SBY khawatir jika hanya dua pasang calon, langkah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi calon presiden ataupun calon wakil presiden akan tertutup.
"Peluang AHY akan tertutup. Oleh karena itu Pak SBY mencoba melontarkan pernyataan tersebut," ujarnya.
Karyono mengatakan, perseteruan antara Demokrat dan PDIP itu hanya bagian dari dinamika politik. Bahkan, Karyono menilai, hubungan Demokrat dengan PDIP sejak dulu panas dingin. Jika, perseteruan kedua partai itu berlanjut akan berdampak pada stabilitas politik di Tanah Air.
"Jika terus berlanjut kemudian meningkatkan ketegangan politik tentu dan akan mempengaruhi stabilitas politik," jelasnya.
Namun, untuk saat ini ketegangan antara kedua partai itu masih sebatas wajar. Tidak ada reaksi masyarakat yang ditimbulkan dari perseteruan antara Demokrat dengan PDIP. Publik, lanjutnya, menganggap itu merupakan hal yang lumrah.
"Sejauh ini saya melihat masih dalam batas yang lazim. Eskalasinya belum meluas. Sehingga, publik tidak terlalu menghiraukan, paling ributnya di dunia maya," pungkasnya.
Video Terkait:
SBY dan AHY Yang Menuduh Presiden Jokowi
Komentar