JAKARTA - Kader PDI Perjuangan bereaksi keras atas pernyataan Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief, yang menyentil Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, dalam strategi menuju Pilpres 2024.
Kader partai banteng moncong putih, Muchamad Nabil Haroen mengutuk keras pernyataan Andi Arief yang disampaikan melalui rekaman video berdurasi 1.52 menit di jejaring sosial.
"Pernyataan Andi Arief ngawur, tanpa dasar dan justru membahayakan publik," katanya dalam keterangan pers, Rabu (28/9/2022).
Nabil Haroen yang juga Ketua Umum Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (NU) menyebut pernyataan ngawur Andi Arief itu membawa implikasi hukum dan politik yang sangat merugikan PDIP, negara dan juga rakyat Indonesia. Padahal, saat ini menuju tahun politik 2024, semua pihak sedang berupaya untuk menjaga kesatuan dan konsolidasi bangsa.
"Pernyataan Arief juga merugikan Mbak Puan Maharani dan keluarga besar PDI Perjuangan. Ini fitnah dan sekaligus ujaran kebencian. Sangat berbahaya bagi masa depan politik kita," jelasnya.
Maka dari itu, sebagai kader PDIP, Gus Nabil, begitu dia akrab disapa meminta Andi Arief meminta maaf dan menarik kembali ucapannya.
"Sebagai kader PDI Perjuangan saya merasa tersinggung atas pernyataan saudara Andi Arief yang menyentil Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani," katanya.
Gus Nabil melihat bahwa pernyataan Andi Arief ibarat menyiram minyak, sehingga bisa menimbulkan kebakaran. Jika diteruskan, pernyataan itu bisa menimbulkan dampak negatif bagi perpolitikan Indonesia, sekaligus mengganggu ketenangan masyarakat.
Lebih dari itu, menurut Gus Nabil, pernyataan Andi Arief justru mempermalukan keluarga besar Partai Demokrat sendiri serta Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden Ke-5 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Andi Arief tidak mencerminkan sikap politik santun yang diajarkan Pak SBY," tegas Gus Nabil yang juga Anggota Komisi IX DPR RI.
Seperti diketahui, dalam rekaman video yang beredar Minggu (25/9/2022) Andi Arief mengungkapkan satu-satunya cara Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, dapat menang dalam Pilpres 2024 mendatang.
Dalam video itu, dia mengatakan bahwa satu-satunya cara Puan menang Pilpres 2024 adalah dengan menjegal lawan politik dan calon presiden lainnya dengan kriminalisasi.
"Kalau PDIP menawarkan Puan Maharani, hanya satu yang bisa membuat Puan Maharani menang, semua ditangkapin aja," kata Andi Arief.
Dia juga mengungkapkan soal skenario hanya ada dua pasangan calon presiden pada 2024 mendatang. Skenario ini sempat disampaikan oleh SBY.
Andi Arief meyakini informasi yang diterima SBY tidak sembarangan. Menurut dia, sebagai mantan presiden, SBY juga mengecek satu persatu informasi tersebut. Andi Arief juga menyatakan bahwa SBY sudah bertemu dengan seluruh pimpinan partai, kecuali PDIP.
Dalam pertemuan itu, seluruh pimpinan partai menyampaikan keluh kesah kepada SBY. Menurut Andi Arief, informasi yang didapat oleh SBY bahwa skenario dua pasangan capres itu keluar dari pernyataan Presiden Joko Widodo.
"Pak Presiden hanya mau dua calon. 'kenapa dua calon Pak Presiden? kan ada Anies, ada Ganjar'," kata Andi Arief.
"'Oh, Anies kan sebentar lagi masuk penjara. Terus partai-partai lain di KIB apa segala, kalau enggak nurut ya tinggal masuk penjara aja itu' jahat bukan?" jelasnya.
Editor: Wahyu Sabda Kuncahyo
Komentar