JAKARTA - Kementerian Sosial melaporkan realisasi penyaluran Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) kepada 96,9 persen Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data, Kemensos hingga Rabu (28/9/2022) pukul 11.30 WIB, mencatat penyaluran BLT BBM melalui PT Pos Indonesia kepada 20.001.533 KPM.
Adapun penyaluran BLT BBM telah dilakukan di 509 kabupaten/kota. PT Pos Indonesia menargetkan penyaluran BLT BBM tuntas untuk 20.650.000 KPM di 514 kabupaten/kota hingga 1 Oktober 2022.
BLT BBM disalurkan untuk 20,65 juta penerima dengan nilai bantuan masing-masing Rp150.000 dan diberikan sebanyak empat kali. Total anggaran untuk BLT mencapai Rp12,4 triliun.
Presiden Joko Widodo mengharapkan penyaluran bantuan tunai sebagai pengalihan subsidi bahan bakar minyak atau disebut BLT BBM dapat meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi akan terus terjaga.
"Daya beli, konsumsi masyarakat bisa terangkat lebih baik. Itu akan memunculkan, mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara makro yang kita inginkan," ujar Presiden.
"Sudah di 508 kabupaten dan kota. Ini (jumlah penerima) juga sudah hampir 20 juta, sudah 19.955.471 penerima, sudah," kata Presiden usai penyerahan bantuan subsidi upah di Ternate, Provinsi Maluku Utara.
Sedangkan untuk Bantuan Subsidi Upah atau BSU, Presiden menjelaskan hingga Rabu sudah tersalurkan kepada sekitar 48,34 persen dari target penerima.
Presiden mengatakan bahwa Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, akan terus mempercepat penyaluran BSU di seluruh daerah.
"Ini akan terus dipercepat oleh Bu Menteri. Utamanya yang jauh-jauh dari ibu kota, dan saya akan pantau," jelasnya.
Program BLT BBM dan BSU merupakan bagian dari bantalan sosial yang diberikan pemerintah setelah pengalihan belanja subsidi BBM yang mengakibatkan kenaikan harga Pertalite dan Solar.
Jumlah bantuan sosial dampak pengalihan subsidi BBM itu ditetapkan pemerintah sebesar Rp24,17 triliun.
Terdapat tiga jenis bantalan sosial pengalihan subsidi BBM yaitu BLT untuk 20,65 juta penerima dengan nilai bantuan masing-masing Rp150.000 dan diberikan sebanyak empat kali. Total anggaran untuk BLT mencapai Rp12,4 triliun. Kemudian Bantuan Subsidi Upah yang nilainya Rp600.000 per orang untuk 16 juta pekerja bergaji maksimum Rp3,5 juta per bulan yang dibayarkan satu kali dengan anggaran Rp9,6 triliun.
Terakhir adalah bantuan dari pemerintah daerah dengan menggunakan dua persen dari dana transfer umum yaitu Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) sebanyak Rp2,17 triliun dalam rangka membantu sektor transportasi, seperti angkutan umum, pengemudi ojek dan nelayan serta bantuan tambahan perlindungan sosial.
Lebih lanjut, Presiden mengatakan jika terdapat kelebihan dana di APBN, maka pemerintah bisa kembali menambah bantuan sosial (bansos).
"Nanti kalau APBN ada kelebihan lagi akan ditambahkan, ya," katanya saat menyerahkan bansos kepada penerima manfaat di Kantor Pos Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat.
Bansos yang diserahkan oleh Presiden yaitu bantuan masyarakat dari Presiden sebesar Rp1,2 juta, BLT BBM untuk September dan Oktober sebesar Rp300.000 dan bantuan sembako.
"Jadi ini dapat amplop kan, dapat amplop Presiden ini. Sudah terima semua ya? Ini isinya Rp1,2 juta, tambah yang satunya lagi BLT BBM isinya Rp300 ribu, cukup?" ujar Presiden.
Presiden berpesan kepada seluruh penerima agar memanfaatkan bantuan sosial untuk hal-hal produktif.
"Saya titip ini gunakan untuk hal-hal yang produktif, untuk anak sekolah boleh, untuk gizi anak boleh. Untuk beli hand phone? Tidak boleh ya. Jangan beli hand phone, beli pulsa, beli baju baru, jangan dulu," pesannya.
Berdasarkan data Kemensos, di Kabupaten Halmahera Barat terdapat 11.466 KPM BLT BBM. Realisasi penyaluran BLT BBM di Halmahera Barat sendiri telah mencapai 76,83 persen atau sejumlah 8.847 KPM per 26 September 2022.
Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan penyerahan bansos tersebut yaitu Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah; Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia; Sekretaris Kabinet, Pramono Anung; Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba; dan Wakil Bupati Halmahera Barat, Djufri Muhammad.
Presiden tiba di Halmahera Barat menggunakan Heli Super Puma TNI AU dari Ternate. Setelah menjalani penerbangan selama 20 menit, Presiden disambut Bupati Halmahera Barat, James Uang, dan Ketua DPRD Halmahera Barat, Charles Richard Gustam, di Lapangan Upacara Sasadulamo, Kecamatan Jailolo.
Masyarakat juga turut menyambut kehadiran Presiden.
"Pak Jokowi, Pak Jokowi," teriak warga serempak.
Presiden pun memilih menghampiri masyarakat terlebih dahulu sebelum masuk ke kendaraan untuk menuju lokasi kunjungan kerja.
Artikel ini juga bisa Anda baca di Koran Info Indonesia edisi Kamis, 29 September 2022.
Editor: Wahyu Sabda Kuncahyo
Komentar