DAERAH

BPBD Padang Pariaman Keluarkan Imbauan Siaga Bencana

Tim Reaksi Cepat BPBD Padang Pariaman mengevakuasi pohon tumbang di Kecamatan Batang Anai. (Antara/BPBD Padang Pariaman)
Tim Reaksi Cepat BPBD Padang Pariaman mengevakuasi pohon tumbang di Kecamatan Batang Anai. (Antara/BPBD Padang Pariaman)


PARIT MALINTANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, mengeluarkan imbauan untuk siaga bencana, seiring dengan terjadinya cuaca ekstrem yang menerjang daerah itu sejak beberapa pekan terakhir.

"Tetap selalu waspada 24 jam dan pelajari jenis ancaman resiko bencana yang ada di sekitar kita. Apalagi sesuai prediksi dari BMKG cuaca ekstrem ini akan berlangsung sampai beberapa hari ke depan," kata Kepala Pelaksana BPBD Padang Pariaman, Budi Mulya di Parit Malintang, Minggu (16/10/2022).

Dia mengatakan, akibat cuaca ekstrem yang menerjang Padang Pariaman, pada Sabtu (15/10/2022) sejumlah pohon tumbang sehingga mengganggu akses jalan.

Budi menyebutkan lokasi pohon tumbang di antaranya di Korong Olo Bangau, Nagari Katapiang, Kecamatan Batang Anai, yang evakuasi material pohonnya telah dilakukan malam tadi.

Selanjutnya pohon tumbang juga terjadi Korong Lampanjang, Nagari Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau, yang saat ini Tim Reaksi Cepat BPBD masih melakukan evakuasi.


Sebelumnya, data pohon tumbang tersebut masih bersifat sementara mengingat luasnya wilayah Padang Pariaman serta masih adanya potensi hujan yang akan mengguyur.

Budi mengimbau pentingnya warga mengenal resiko bencana yang berada di lingkungan sekitar sebagai antisipasi timbulnya korban ketika bencana terjadi.

"Wilayah Padang Pariaman merupakan etalasenya bencana, di mana Kabupaten Padang Pariaman memiliki 10 jenis ancaman resiko bencana dan paling lengkap dibandingkan kabupaten dan kota lainnya di Sumbar, untuk itu kita harus mengantisipasi potensi ancaman bencana yang ada di sekitar," jelasnya.

Budi mengatakan, sejauh ini pihaknya telah menyiapkan 15 dari 103 nagari di Padang Pariaman menjadi desa tangguh bencana yang jumlah tersebut akan terus bertambah, guna mengurangi potensi terjadinya korban akibat bencana.

"Kami terus berupaya meminimalkan risiko terjadinya kerusakan akibat bencana alam, baik berupa kerusakan fisik maupun non-fisik," ujarnya.


Video Terkait:
58 Kecamatan di Jakarta Waspada Banjir
Editor: Wahyu Sabda Kuncahyo