
SURAKARTA - Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, mengebut sejumlah proyek infrastruktur menjelang penutupan tahun 2022, salah satunya penataan kawasan Ngarsopuro-Gatot Subroto.
"Ini sedang kami selesaikan. Kemarin ada beberapa kendala, misalnya pemindahan rumah panel, tapi tetap kami kebut. Kan wis ketok (sudah kelihatan) fisiknya, bangunannya," ujarnya, Senin (17/10/2022).
Meski saat ini proses penataan masih berjalan, Gibran memastikan proyek-proyek tersebut sejauh ini berjalan sesuai jadwal.
"Termasuk rel layang juga on schedule, IKM Gilingan juga. Kalau kendala di lapangan non-teknis akan kami selesaikan. Ditunggu saja, kami usahakan (selesai tepat waktu)," jelasnya.
Sementara itu, untuk proyek lain yang masih terkendala proses pengerjaannya yakni revitalisasi Taman Balekambang. Proyek ini dijadwalkan bisa terlaksana di tahun ini dan berjalan hingga dua kali tahun anggaran. Meski demikian, hingga akhir tahun 2022 proyek revitalisasi Taman Balekambang belum bisa terlaksana.
"Ini lagi persiapan, kemarin ada koordinasi dulu dengan provinsi. Ada beberapa aset yang perlu dipindahkan, tapi kami kejar," kata Gibran.
Selanjutnya, untuk pengerjaan Masjid Sheikh Al Zayed dan Taman Satwa Taru Jurug, sejauh ini masih berjalan sesuai jadwal.
"Pembangunan Shelter Manahan kami selesaikan sebelum Muktamar Muhammadiyah, ini tinggal pasang granit. Saya usahakan selesai sebelum tamu muktamar datang, malah justru selesainya lebih cepat dua minggu dari jadwal seharusnya," papar Gibran.
Sebelumnya, Gibran menetapkan sepuluh proyek prioritas yang dikerjakan di Kota Surakarta selama tahun-tahun awal kepemimpinannya. Dia juga memastikan tidak akan meninggalkan Surakarta sebelum proyek-proyek infrastruktur tersebut selesai.
Selain itu, Pemkot Surakarta juga menyiapkan lahan di wilayah Kecamatan Pasar Kliwon untuk membangun gedung SMA, guna mengatasi masalah akses ke sekolah negeri akibat penerapan aturan zonasi.
"Ada lahan untuk SMA baru di Pasar Kliwon, kami sediakan 7.000 meter persegi. Tepatnya di Mojo," kata Gibran.
"Kalau dulu kan jadi cabangnya SMAN 2, terus kami kasih lahan yang lebih besar," lanjutnya.
Gibran sudah meminta izin dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk membangun gedung SMA. Mengingat, SMA dan SMK berada di bawah kewenangan Pemprov Jateng.
Setelah pembangunan SMA baru di wilayah Pasar Kliwon, akses warga untuk menempuh pendidikan di sekolah negeri diharapkan bisa lebih merata.
Selain membangun sekolah, Pemkot Surakarta berencana menggabungkan sekolah-sekolah yang jumlahnya siswanya sedikit.
"Akan ada proses regrouping (pengelompokan) dan kami juga menyediakan lahan untuk SMA. Yang pasti bangunan yang tidak produktif kami manfaatkan," kata Gibran.
"Misalnya ada permintaan untuk Kantor BPOM, nanti kami akan menggunakan lahan salah satu sekolah. Kami akan manfaatkan aset kami, jangan sampai ada idle (menganggur)," jelasnya.
Artikel ini juga bisa Anda baca di Koran Info Indonesia edisi Selasa, 18 Oktober 2022.
Video Terkait:
Kader PDIP Jateng Saling Hujat Karena Ganjar
Komentar