JAKARTA – Indonesia masih dihadapkan dengan tidak meratanya akses pendidikan antara satu daerah dengan daerah lainnya. Luasnya wilayah di Indonesia menjadi salah satu faktor tidak meratanya akses terhadap pendidikan.
Peran serta pemerintah juga masih sangat diharapkan kehadirannya guna membantu meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan amanat Pasal 31 Ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa semua warga negara berhak mendapatkan pendidikan tanpa terkecuali.
Tiga hal yang menjadi poin penting tertinggalnya pendidikan di pelosok adalah kurangnya tenaga pengajar, akses menuju sekolah atau dari sekolah kembali ke rumah, serta sarana dan prasarana yang kurang memadai, bahkan ada yang jauh dari kata layak.
Yayasan Ayo Mengajar Indonesia hadir guna membantu meningkatkan mutu pendidikan di pelosok. Yayasan yang dibangun sejak 2017 semula dibuat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang kini sudah berdiri sebagai lembaga independen.
Ayo Mengajar Indonesia memfasilitasi pemuda atau yang disebut pendidik muda untuk tinggal, hidup, dan belajar dari masyarakat setempat selama tiga minggu.
Mereka melakukan aktivitas, baik di sekolah maupun di luar sekolah dan tinggal di rumah penduduk bersama keluarga baru mereka. Tantangan, hambatan dan pengalaman akan membentuk karakter kepemimpinan mereka.
Melalui tangan para relawan dari Ayo Mengajar Indonesia, banyak perubahan yang telah dilakukan. Anak-anak yang tidak mengenal huruf kini mampu untuk membaca.
Kegiatan di luar KBM juga dilakukan oleh para relawan guna meningkatkan mutu pendidikan. Di balik kondisi yang masih jauh dari kata layak, banyak anak-anak yang tak menyerah, bahkan memilliki semangat yang tinggi.
"Banyak perubahan yang sudah dilakukan, mulai dari mereka yang tak mengenal huruf sampai bisa membaca," kata Koordinator HRD Ayo Mengajar Indonesia, Fatih Choerul Huda, saat live Instagram Ngobrolin Info Indonesia, Senin (14/11/2022).
"Hal serupa juga terjadi di daerah tempat saya menjadi relawan," ujar Relawan Pendidik Muda Batch 8, Haykal Farhan Kamil.
Fatih dan Haykal pun berpesan kepada pemerintah agar terus hadir dan membantu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, terutama daerah pelosok, seperti perhatian lebih akan tenaga kerja, sarana prasarana yang mendukung , serta membantu memberikan kemudahan akses menuju sekolah.
Laporan: Nur Aisah
Editor: Rusdiyono
Komentar