EKONOMI

Siap-siap Kena Resesi Ekonomi, Begini Tips Menghadapinya

Financial Planner Finante.id, Maryadi CFP
Financial Planner Finante.id, Maryadi CFP


JAKARTA – Resesi ekonomi menjadi momok bagi semua negara di dunia karena fenomena ini mempengaruhi sektor pajak, investasi, bahkan kualitas hidup masyarakat dan perekonomian global yang belum sepenuhnya pulih dari dampak COVID-19.

IMF, Bank Dunia, bahkan Presiden Joko Widodo mewanti-wanti adanya ancaman resesi. Presiden Jokowi dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, di beberapa kesempatan, mengatakan bahwa penting bagi masyarakat untuk mulai bersiap menghadapi kondisi resesi ekonomi.

Dalam satu atau dua minggu terakhir makin ramai media mainstream sampai media sosial yang membahas mengenai bahaya resesi ekonomi tahun depan.

“Resesi itu terjadi jika pertumbuhan ekonomi suatu negara mengalami penurunan hingga minus dalam dua kuartal berturut-turut,” kata Financial Planner Finante.id, Maryadi CFP, saat berbincang di live Instagram Info Indonesia, Sabtu (19/11/2022).

Maryadi menjelaskan, dalam pertumbuhan ekonomi, kenaikan dan penurunan itu biasa terjadi. “Diartikan sebagai penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan, di mana daya beli masyarakat menurun karena faktor inflasi yang tinggi yang mengakibatkan profit atau pendapatan perusahaan menurun. Kondisi itu memicu terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), sehingga jumlah pengangguran meningkat tinggi.” Jelasnya.


Melihat potensi resesi yang bisa saja terjadi, Maryadi menyarankan masyarakat mulai mempersiapkan diri agar mampu menghadapi ancaman resesi mendatang. Berikut beberapa tips dari Maryadi untuk menghadapi resesi:

1. Catat Pengeluaran Rutin 

Menurut Maryadi, gaji besar atau gaji kecil tidak akan bisa menjamin kecukupan semua kebutuhan dan kebahagiaan sendiri ataupun keluarga. Semua itu akan sangat bergantung pada bagaimana manajemen keuangan yang diterapkan.

Oleh karena itu, kemampuan mengelola keuangan perlu dipelajari dan diimplementasikan bagi setiap orang dalam kehidupannya guna membantu memenuhi kebutuhan saat ini dan masa depan.

“Dengan mencatat pengeluaran tiap bulan, kita dapat mengontrol dan melihat mana kebutuhan yang tidak diperlukan,” ujarnya.

2. Lakukan Perubahan 

Setelah melakukan pencatatan, maka hal yang harus diperhatikan adalah melakukan perubahan apabila pengeluaran lebih besar dibandingkan pemasukan. Caranya dengan memangkas pengeluaran yang tidak begitu penting.

3. Buat Dana Darurat 

Dengan segala kemungkinan yang terjadi, mempersiapkan dana darurat adalah sebuah keharusan. Dana darurat ini bisa dilakukan dengan cara menabung dan juga investasi.

4. Menambah Skill 

Jika tidak bisa mengurangi pengeluaran, cara lain yang bisa diambil adalah dengan menambah skill agar dapat dimanfaatkan untuk menambah pemasukan dana darurat.

5. Bersyukur 

Menurutnya, dengan bersyukur, seseorang akan lebih bijak dalam mengelola keuangan, bahkan menghargai kerja keras yang telah dilakukan.

“Maka dari itu, coba tanamkan hal ini pada dirimu untuk memenuhi rasa syukur atas penghasilan yang kamu miliki saat ini, agar kamu tak salah mengartikan tentang uang dan lebih bersyukur atas pencapaian diri,” ujarnya.

Maryadi berharap, pemerintah Indonesia ke depan dapat menjalankan kebijakan-kebijakan yang tepat agar terhindar dari krisis keuangan, sehingga pertumbuhan ekonomi bangsa ini tetap dapat terjaga positif.

“Selalu ingat peran kita sebagai masyarakat juga penting dan dapat mempengaruhi hasil secara keseluruhan. Semoga masih ada titik terang dalam ekonomi Indonesia di tahun 2023,” pungkasnya.

 

LAPORAN: NUR AISAH

Editor: Rusdiyono