
JAKARTA – Kasus pelecehan seksual yang terjadi di Indonesia bukan hanya menimpa orang dewasa. Namun, banyak kasus pelecehan seksual juga terjadi pada anak-anak.
Kasus pelecehan yang terjadi masih menjadi fenomena gunung es. Hal ini disebabkan masih banyak korban yang enggan melaporkan kasusnya.
Menurut Penyuluh Hukum Kementerian Hukum dan HAM, Erica Susanti, kekerasan seksual yang terjadi pada anak-anak akan berdampak panjang. Di antaranya masalah kesehatan, trauma berkepanjangan, bahkan ada yang berpikir untuk balas dendam.
“Ada satu kasus pelecehan yang menimpa seorang anak yang memberikan dampak di kemudian hari. Si anak ini akan melakukan perbuatan yang sama terhadap orang lain karena rasa ingin balas dendam akan pelecehan seksual yang pernah menimpanya,” kata Erica dalam Live Instagram Info Indonesia, Jumat (25/11/2022).
Erica mengatakan, penanganan dan penyembuhan terhadap anak-anak korban pelecehan seksual harus mendapat perhatian khusus bagi semua pihak.
"Cara pencegahan pelecehan seksual harus dimulai dengan mencegah agar tidak adanya pelaku, yaitu dengan cara sosialisasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat." Ujar Erica.
Erica juga mengajak kepada orang tua, guru, serta masyarakat agar jangan malu untuk mengedukasi anak-anak tentang apa itu pelecehan seksual. Lalu menjelaskan bagian tubuh mana saja yang boleh dipegang atau dilihat oleh orang lain.
Laporan: Nur Aisah
Editor: Rusdiyono
Komentar