EKONOMI

Investor IKN Diharapkan Mulai Masuk Kuartal II-2023

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono


JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berharap para investor dalam negeri maupun internasional mulai masuk ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada kuartal kedua 2023.

 

Saat ini, Kementerian PUPR sedang menyiapkan pengembangan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) wilayah 1B dan 1C. Serta berfokus pada pengembangan KIPP yang memang untuk perkantoran.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan, banyak investor yang sudah mengirimkan letter of intent untuk berinvestasi pada pembangunan IKN, baik kepadanya maupun kepada Otorita.

Kementerian PUPR sudah memulai pembangunan prasarana dasar IKN dengan dana APBN, sebagai modal supaya bisa mengundang para investor untuk masuk dan berpartisipasi dalam pembangunan IKN Nusantara.


Hal ini dikarenakan anggaran untuk IKN hanya sekitar 20-30 persen yang dibiayai oleh APBN. Sedangkan sisanya harus didanai oleh investasi atau skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Yang 20-30 persen inilah yang kami mulai kerjakan sejak Agustus 2022 seperti jalan-jalan konektivitas, air minum, jembatan, tempat sampah, sanitasi, pengendali banjir, kantor-kantor pemerintah semua sudah kami mulai. Dengan demikian, investor ke IKN sudah bisa mulai masuk pada 2023," kata Basuki.

Sebelumnya, Basuki mengatakan siap memulai pembangunan KIPP wilayah 1B dan 1C IKN Nusantara. Sekitar 183 investor Malaysia meminati proyek pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Tentunya, jika para investor tersebut tertarik untuk berinvestasi di IKN, anggaran untuk IKN bukan dari APBN. Investasinya menggunakan bermacam skema apakah investasi murni, KPBU dan sebagainya tergantung pada jenis kegiatannya.

Para investor Malaysia tersebut berminat untuk melakukan investasi dalam pembangunan di IKN, dengan sektor-sektor yang diminati seperti perumahan, rumah sakit, pendidikan, startup, energi, dan sebagainya.

Negara-negara lainnya yang tertarik untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN, antara lain Jepang, Spanyol, Finlandia, Brunei Darussalam, dan Korea Selatan. Terbaru, sebanyak 21 negara Uni Eropa seperti Italia, Polandia, Belgia, dan Swedia, turut menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Editor: Rusdiyono