JAKARTA – Piala Dunia 2022 menjadi kesempatan bagi Brasil untuk kembali merengkuh tropi yang didapatkan dua dekade lalu. Uniknya, Brasil meraih juara dunia pada 2022 saat diselenggarakan di Korea Selatan, lawan yang akan dihadapi di babak 16 besar, Selasa (6/12/2022) pukul 02.00 WIB.
Kedua tim dalam tren yang berbeda menuju babak knockout malam nanti. Meski berstatus juara Grup G, Tim Samba mengakhiri babak penyisihan dengan kekalahan atas Kamerun. Sementara, Korea Selatan melangkah ke 16 besar dengan mengalahkan Portugal di laga terakhir yang membuat skuad Negeri Ginseng menjadi runnerup.
Kekalahan Brasil dari Kamerun mengekspos kelemahan dan kerentanan anak asuh Tite. Bisa memberikan ancaman dalam semua area lapangan, Korea Selatan optimistis bisa menembus lini belakang Brazil yang rentan terkoyak. Apalagi, mereka mendapat bakar bahwa Selecao sedang didera masalah cedera pada barisan bek sayapnya.
"Tuntutan fisiknya kian besar saja, sementara waktunya singkat, ini efek kumulatif dari pertandingan dan kadang-kadang Anda tidak memiliki waktu ideal untuk memulihkan diri," kata Tite seperti dikutip Reuters.
Tite sudah kehilangan Gabriel Jesus dan Alex Telles selama sisa turnamen setelah keduanya mengalami masalah lutut saat melawan Kamerun.
Mundurnya Telles dan masalah pinggul yang diderita Alex Sandro telah membuat Tite kekurangan bek kiri. Tetapi, Danilo sudah memulihkan diri dari keseleo pergelangan kaki, sehingga bisa menempati posisi itu bersama Eder Militao yang berada di sayap kanan pertahanan Brazil.
Keduanya bakal mengapit duo bek tengah Marquinhos dan Thiago Silva guna melindungi penjaga gawang Alisson dalm formasi 4-3-3 dari sengatan pemain-pemain Korea Selatan yang diyakini bakal tampil agresif seperti biasanya.
Meski rapuh di lini pertahanan, Tite sepertinya tak begitu peduli sepanjang Selecao bisa mendominasi lapangan tengah dan konstan menebar ancaman di sepertiga tiga terakhir.
Tite justru lagi bergembira karena Neymar siap dimainkan kembali setelah dokter menyatakan striker Paris Saint Germain itu sudah sembuh dari cedera pergelangan kaki.
Akhirnya di sepertiga akhir lapangan, trio Raphinha, Richarlison, Vinicius Junior, plus Neymar, yang berperan sebagai gelandang serang, siap merusak rencana permainan Korea Selatan dengan teror bergelombang terhadap lini pertahanan mereka.
Tetapi rencana di atas kertas itu tentunya tidak akan semudah di lapangan. Korea Selatan tak akan segampang itu sekalipun lawan yang dihadapinya Brasil yang kuat di semua lini dan tertempa dalam kompetisi-kompetisi paling kompetitif.
Pelatih Korea Selatan, Paulo Bento, tak akan memasang formasi yang menunggu serangan karena cara terampuh dalam menangkal serangan adalah dengan menyerang lawan. Untuk itulah, Bento juga bakal memasang skema bermain yang berorientasi menekan dalam formasi 4-2-3-1.
Di sini, Cho Gue-sung menjadi ujung serangan yang melibatkan juga tiga pemain di belakangnya, termasuk Hwang Hee-chan dan Son Heung-min di kedua sayap serangan.
Guna mengimbangi pergerakan Brazil di sentral lapangan, Bento memasang Hwang In-beom dan Woo-young Jung sebagai dua pemain yang mengendalikan poros permainan.
Jika Jung memiliki peran lebih membantu serangan, maka Hwang lebih berfungsi sebagai penapis serangan sebelum mencapai lini belakang yang digalang duet bek tengah Kim Min-jae dan Kim Young-gwon, dan diapit Kim Moon-hwan dan Kim Jin-su di kedua sayap pertahanan.
Korea Selatan yang merupakan satu-satunya tim Asia yang pernah mencapai semifinal Piala Dunia pada 2002, berharap membuat kejutan dan membubuhkan tinta emas dalam sejarah sepak bola dengan menumbangkan Brasil.
Prediksi Pemain
Brasil (4-3-3): Alisson; Eder Militao, Marquinhos, Thiago Silva, Danilo; Lucas Paqueta, Casemiro, Neymar; Raphinha, Richarlison, Vinicius Junior
Korea Selatan (4-2-3-1): Kim Seung-gyu; Kim Moon-hwan, Kim Min-jae, Kim Young-gwon, Kim Jin-su; Hwang In-beom, Woo-young Jung; Hwang Hee-chan, Lee Kang-in, Son Heung-min; Cho Gue-sung
Editor: Rusdiyono
Komentar