DAERAH

Masyarakat Puas Dengan Kinerja dan Program Dari Pemkot Tangsel

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, dan Wakil Wali Kota, Pilar Saga Ichsan, dalam puncak peringatan HUT Kota Tangsel di Auditorium Universitas Pamulang.
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, dan Wakil Wali Kota, Pilar Saga Ichsan, dalam puncak peringatan HUT Kota Tangsel di Auditorium Universitas Pamulang.


JAKARTA - Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Media Survei Indonesia (MSI) menyatakan, masyarakat Kota Tangerang Selatan yang puas dengan kinerja Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan. Bahkan, banyak program dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang direspon positif oleh masyarakat Tangsel.

Contohnya, penanganan COVID-19 yang dilakukan mencapai 86,6 persen, menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari 79,2 persen, penyediaan sarana/prasarana pendidikan 75,8 persen, mempermudah pelayanan kantor Pemda 75,4 persen.

Selanjutnya, penyediaan sarana/prasarana kesehatan 75,2 persen, bangun maupun perbaiki infrastruktur yang rusak 74 persen, mengatasi kriminalitas dan memberikan rasa aman  kepada masyarakat 73,2 persen, dan transportasi publik yang terkoneksi 71 persen.

Sementara itu, persentase kurang dari 70 persen diantaranya;  tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih 69,2 persen, pemberdayaan UMKM 66 persen, penegakan hukum 64 persen, memangkas biaya perizinan 63,4 persen, menangani masalah kekerasan perempuan dan anak 62 persen.

Selain itu, mengatasi masalah narkoba 59,4 persen, menata Pedagang Kaki Lima (PKL) 59 persen, masalah sampah 54,8 persen, memberantas KKN di lingkungan Pemkot 52,8 persen, mengundang investor 51,6 persen, dan menangani masalah sosial 50,4 persen.


Dari catatan tersebut, perlu adanya tindak lanjut yang dilakukan Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk membuat suatu kebijakan konkreta dalam mengatasi berbagai persoalan yang ada.

"Pemkot harus kerja lebih keras lagi menyelesaikan persoalan utama di Tangsel, yakni macet, banjir, sampah, termasuk lapangan kerja. Jika itu diselesaikan secara tuntas, maka kami prediksi di tahun depan kepuasan publik akan semakin tinggi, bisa di atas 80 persen,” tandasnya.

MSI melakukan survei 10-15 November 2022. Wawancara tatap muka dengan kuesioner. Total yang diwawancarai 500 responden, tersebar di 7 kecamatan. Menggunakan metode multistage random sampling (sampel acak bertingkat), dengan margin of error diperkirakan +-4.5 persen dan tingkat kepercayaan 95%. MSI merupakan lembaga survei yang tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).

Editor: Akbar Budi Prasetya