EKONOMI

Tawarkan Proyek Investasi Rp22 Triliun, Bahlil Sebut Bukan Zamannya Promosi Mengarang Bebas

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. (Net)
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. (Net)


JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meluncurkan 22 proyek investasi prioritas yang siap ditawarkan kepada para investor di Bali, Jumat (16/12/2022).

 

Ke-22 proyek senilai Rp37,32 triliun dan tersebar di 13 provinsi tersebut masuk dalam Peta Peluang Investasi 2022 yang berfokus di sektor sumber daya alam dan industri manufaktur.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, menuturkan, dengan adanya peta peluang investasi tersebut, maka promosi investasi bisa dilakukan dengan lebih terarah dan tidak sekadar menyampaikan kondisi umum Indonesia.

“Dulu kita melakukan promosi itu selalu mengarang bebas. Pasti bapak ibu Dubes juga akan tahu karena kita tidak mempunyai plan yang jelas. Program ini diharapkan dapat mempermudah kita dalam melakukan promosi. Sudah tidak zaman lagi kita bicara tentang Indonesia yang mempunyai 17 ribu pulau lebih, 6 juta km pantai, punya daratan 2 juta km, 81 ribu pesisir pantai. Sudah tidak zaman lagi. Ini dari sejak kita lahir sampai sekarang masih promosinya seperti itu,” katanya.


Bahlil menjelaskan, peta peluang investasi itu disusun berdasarkan perincian terkait potensi investasi di daerah lengkap dengan studi kelayakannya (feasibility study).

Peta peluang investasi akan membuat investor mengetahui dengan jelas rincian investasi yang akan ditanam, mulai dari nilainya, durasi pengembalian modal, hingga potensi pasarnya, proses perizinan dan lainnya.

“Ini adalah sebuah instrumen untuk mempermudah para investor dalam meyakinkan mereka untuk bisa melakukan investasi,” katanya.

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Indra Darmawan, mengatakan, 22 proyek itu merupakan lanjutan dari peluncuran peta peluang investasi yang telah diluncurkan pada Maret 2022, di mana ada 47 proyek investasi berkelanjutan senilai Rp155,2 triliun.

Indra memastikan peta peluang investasi bukan sekadar kajian akademik, tetapi merupakan proposal bisnis yang harus terjual dan terealisasi di lapangan.

“Alhamdulillah sudah ada delapan penjajakan awal. Jadi ini belum wisuda, tapi sudah dilirik oleh para calon-calon investor,” ungkapnya.

Menurutnya, segera setelah diluncurkan, ke-22 proyek investasi itu akan diunggah ke laman resmi BKPM agar bisa dikunjungi langsung oleh para calon investor yang berminat.

Setelah ada peminatnya, calon investor bisa langsung melakukan kunjungan ke lapangan dan didorong untuk langsung memperoleh perizinan.

Ke-22 proyek investasi yang ditawarkan meliputi 11 proyek investasi di sektor sumber daya alam yang meliputi perkebunan, hortikultura, tanaman pangan, peternakan, perikanan dan energi. Serta 11 proyek investasi berbasis industri yang meliputi industri kimia, industri aneka, industri logam, industri mesin, industri alat transportasi, dan industri elektronika. Ada pun 22 proyek investasi itu terdiri dari 9 proyek di Pulau Jawa dan 13 proyek di luar Pulau Jawa.

Editor: Rusdiyono