JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Renanda Bachtar, meminta Istana meniru pemerintahan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang lebih memperhatikan kepentingan rakyat ketimbangan urusan politik.
Menurutnya, SBY sebagai kepala negara waktu itu sangat kerja keras untuk memperbaiki perekonomian, mengentaskan kemiskinan, dan menurunkan angka pengangguran di Tanah Air.
“Makanya di era SBY kemiskinan bisa turun 5,7 persen poin selama 10 tahun,” katanya melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (23/12/2022).
Renanda membandingkan pemerintahan Presiden Jokowi yang hanya bisa menurunkan kemiskinan sebesar 1,04 persen dalam kurun waktu lima tahun.
“Sedangkan di era Jokowi ini baru mampu menurunkan 1,04 persen point di lima tahun pertama. Sedangkan ketika pandemi COVID, malah melonjak kembali,” tuturnya.
Dia menilai, masih ada waktu bagi pemerintahan Jokowi untuk memperbaiki perekonomian di Tanah Air. Salah satu hal yang penting adalah Jokowi dan kabinetnya tidak perlu sibuk mengurusi politik, terutama pemilu yang saat ini sedang berjalan.
“Masih ada waktu dua tahun, Jokowi dan kabinetnya kalau fokus bekerja untuk rakyat, bukan sibuk melanggengkan kekuasaan, mungkin ekonomi kita bisa membaik,” katanya.
“Kemiskinan bisa turun, pengangguran pun bisa berkurang, meski tidak bakal mampu menyamai prestasi SBY,” sambungnya.
Lebih lanjut Renanda mengingatkan kepada pemerintahan Presiden Jokowi untuk kerja keras agar perekonomian di Indonesia membaik. Setidaknya, kata dia, di 2024 Pemerintahan Jokowi bisa meninggalkan legacy yang positif di bidang ekonomi.
“Ada legacy positif yang ditinggalkan pemerintahan ini di bidang ekonomi untuk pemerintahan selanjutnya yang benar-benar dirasakan rakyat manfaatnya,” tandasnya.
Video Terkait:
Terlibat Kudeta, Demokrat Pecat 7 Kadernya
Komentar