JAKARTA - Sistem proporsional tertutup dan proporsional terbuka memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Misalnya, proporsional tertutup dikhawatirkan akan dimanfaatkan partai politik untuk mencari cuan ke caleg.
Sementara itu, proporsional terbuka akan menjadikan masyarakat atau pemilih kita terlibat dalam transaksional untuk memilih caleg tertentu.
“Memang harus diakui, bahwa sistem proporsional terbuka semakin membuat pemilih kita menjadi transaksional ketika akan menentukan pilihannya,” kata Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS melalui keterangan tertulis, Selasa (3/1/2023).
Maka dari itu, Fernando mengatakan, sebagai partai politik seharusnya bisa memberikan pendidikan politik ke para caleg, untuk tidak menggunakan cara transaksional demi mendapatkan suara.
Pendidikan politik kepada calon anggota DPR RI atau caleg ini sangat penting. Agar tindakan transaksional jelang pencoblosan tidak terjadi.
“Justru menjadi tugas partai politik memberikan pendidikan politik dan para anggota DPR RI membuat UU yang mengatur sistem kampanye yang memperkecil peluang transaksional dengan pemilihnya,” tandasnya.
Editor: Akbar Budi Prasetya
Komentar