OLAHRAGA

Fajar/Rian Dapat Wejangan Hendra Setiawan, Jangan Terbebani Status Nomor Satu Dunia

Ganda Putra Nomor Satu Dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. (PBSI)
Ganda Putra Nomor Satu Dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. (PBSI)


JAKARTA – Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kini berstatus sebagai ganda putra nomor satu dunia berkat perolehan 88.655 poin peringkat BWF. Berkat jumlah poin tersebut, Fajar/Rian sukses melengserkan ganda putra asal Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi yang mengantongi 82.700 poin.

Usai mendapatkan status teratas di sektor ganda campuran, Fajar/Rian mendapatkan wejangan dari senior mereka Hendra Setiawan yang meminta agar kedua pasangan agar tidak terbebani dengan status peringkat satu dunia yang kini mereka raih.

Menurut juara Olimpiade Beijing 2008 itu, Fajar/Rian harus lebih percaya diri setelah menduduki posisi tertinggi dan tak lupa agar mampu menjaga konsistensi permainan.

"Jangan dijadikan beban, malah harus jadi lebih percaya diri. Berada di ranking satu harus lebih yakin dan percaya diri," kata Hendra di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (6/1/2023).

Dengan menduduki peringkat satu dunia, pasangan berjuluk Fajri itu mengakhiri dominasi posisi teratas yang dipegang Hoki/Kobayashi sejak pekan ke-38 atau pada 20 September.


Fajar mengaku semakin termotivasi untuk mempertahankan prestasi dan mencetak gelar bergengsi lainnya pada turnamen 2023.

"Yang pasti jangan jadikan beban, jadikan motivasi dari peringkat satu ini. Semoga mainnya terus konsisten dan lebih baik lagi," ungkap Fajar.

Keberhasilan Fajar/Rian turut mengembalikan status peringkat satu pada Indonesia. Sebelumnya, Hoki/Kobayashi merebut tahta tersebut dari pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon setelah bertahan selama kurang lebih lima tahun sejak September 2017.

Status peringkat satu dunia menambah kebanggaan pebulu tangkis asal klub SGS PLN Bandung itu, yang lebih dulu meraih penghargaan Most Improved Player of the Year dari BWF pada awal Desember.

Fajar/Rian juga menilai 2022 menjadi tahun paling membanggakan bagi karir mereka sebagai pebulu tangkis karena banyak prestasi yang dihasilkan dalam periode ini.

"Bersyukur bisa jadi ranking satu di akhir tahun, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Pastinya ini hasil kerja keras kami berdua, pelatih, juga tim pendukung. Ini jadi tahun terbaik kami sebagai pasangan, semoga bisa lebih konsisten dan lebih enjoy di setiap pertandingan," kata Rian, beberapa waktu lalu.

Kendati terseok pada dua turnamen awal dengan terhenti di babak-babak pembuka, Fajar/Rian bangkit menembus sebanyak delapan kali final turnamen BWF World Tour, di mana empat di antaranya menjadi juara. Mereka juga sukses meraih medali perunggu di ajang Kejuaraan Dunia 2022, serta menjadi semifinalis BWF World Tour Finals 2022 dan Kejuaraan Asia 2022.

"Yang pasti sangat bersyukur dan senang. Tadinya akhir tahun targetnya ingin finis di posisi tiga besar, tapi alhamdulillah bisa lebih. Hal ini harus dipertahankan," kata Fajar.

Fajar/Rian menuturkan kunci kesuksesan mereka tahun ini adalah fokus di setiap pertandingan dan tidak memikirkan target yang terlalu jauh. Jika mereka kalah maka segera melakukan evaluasi. Sedangkan, saat menang justru tak ingin cepat puas.

Editor: Rusdiyono