
JAKARTA - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyatakan pihaknya siap melakukan intervensi khusus untuk menurunkan harga kedelai di pasaran yang saat ini di pasaran berkisar Rp13-14 ribu per kilogram.
Menurutnya, harga kedelai di pasaran masih sangat tinggi, meski pemerintah sudah menugaskan Bulog untuk melakukan impor. Dengan masih tingginya harga kedelai di pasaran, maka dalam pekan depan akan dilakukan intervensi khusus.
"Nanti akan ditelusuri kenapa harganya tidak turun, serta kalau ada kesulitan akan kita datangi langsung dan tanya kesulitan di mana. Kalau proses impor kedelai Bulog terlaksana dengan baik, harga jual bisa hanya Rp11 ribu per kilogram dari harga sekarang yang mencapai Rp13 ribu per kilogram," kata kata Zulhas saat meninjau Pasar Pasir Gintung, di Bandarlampung, Sabtu (7/1/2023).
Zulhas berharap, dengan adanya upaya pemerintah tersebut, dapat segera menurunkan harga kedelai di pasaran, serta mempermudah perajin tempe tahu untuk berusaha.
Berdasarkan data Perum Bulog Divisi Regional Lampung pada 2022, kebutuhan kedelai di Lampung yang telah tersalurkan ke Puskopti berdasarkan tahapannya meliputi tahap pertama April 2022 dengan pagu sebanyak 4.568 ton telah terealisasi sebanyak 8,9 persen atau bila dikonversi ada 409 ton. Lali, pada Mei, dari pagu sebanyak 2.862 ton, terealisasi 800 ton atau 27 persen.
Selanjutnya, pada Juni, nilai pagu 2.800 ton terealisasi sebesar 50 persen atau 1.450 ton. Juli dengan pagu 2.800 ton sudah terealisasi 1.180 ton atau 41 persen. Pada tahap kelima atau Oktober, dari pagu 2.000 ton realisasi 1.500 ton atau 75 persen. Serta, pada November, dari pagu 2.000 ton realisasi 870 ton.
Editor: Rusdiyono
Komentar