OLAHRAGA

Nova Widianto Hengkang ke Malaysia, Ganda Campuran Akan Tetap Profesional

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky. (Net)
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky. (Net)


JAKARTA - Nova Widianto sudah resmi meninggalkan Pelatnas PBSI di Cipayung untuk bergabung dengan federasi bulu tangkis Malaysia. Kepergian Nova dinilai akan membuat sektor ganda campuran lebih mandiri dan bertanggung jawab.

"Dengan perginya Nova, ya tidak bersyukur tapi tidak khawatir juga. Anak-anak memang merasa kehilangan, tapi mereka jadi mandiri. Ini sekarang tugas Amon (Santoso) agar membuat mereka bekerja lebih keras," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, dikutip dari Antara di Jakarta, Sabtu (7/1/2023).

Rionny mengaku merasa kehilangan, namun dia memastikan program bagi ganda campuran akan terus berjalan sesuai prosedur yang sudah diberikan. Dia pun meminta Amon yang sebelumnya menjabat asisten pelatih untuk menjalankan latihan bagi atlet-atletnya.

PBSI pun tak bimbang dengan kemampuan yang dimiliki oleh Amon. Sebab, dia sudah berpengalaman menjadi pelatih di Jepang selama beberapa tahun bersama dengan Rionny.

"Dia sama seperti saya pernah di Jepang, pernah juara liga antar perusahaan di sana. Dia orangnya keras dan disiplin, kalau Nova orangnya baik," ungkap Rionny.


Perbedaan karakter antara Nova dan Amon dinilai akan membawa perubahan signifikan kepada atlet. Dengan kedisiplinan yang tinggi, atlet bisa mendapat persiapan yang lebih matang sebelum menjalani sebuah turnamen.

Bahkan, Rionny terang-terangan meminta Amon agar tidak memanjakan pebulu tangkis ganda campuran Pelatnas Cipayung, namun tetap memberikan porsi latihan sesuai tanggung jawab masing-masing.

"Siapapun pelatihnya sama saja, tinggal bagaimana persiapannya itu. Malam hari harus evaluasi, harus tahu arah angin, jangan tergantung dengan orang lain, tanpa pelatih pun seharusnya tetap bertanggung jawab," ungkap Rionny.

Pasangan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati mengaku lebih termotivasi untuk berlatih lebih baik setelah kepergian Nova dari Cipayung. Sebagai pebulu tangkis nasional, Rehan/Lisa merasa latihan dan prestasi adalah tanggung jawab setiap atlet terlepas dari siapapun pelatih yang menukangi mereka.

"Kalau saya tidak terganggu. Apalagi kan kita harus profesional juga, tidak boleh pilih-pilih pelatih. Siapapun pelatihnya harus tetap bisa beradaptasi. Sebagai atlet harus profesional mau dilatih siapa saja," tutur Rehan.

Hal senada disampaikan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Mereka tak ingin kepergian Nova mempengaruhi kualitas permainan mereka, sehingga mereka tetap konsisten berlatih sesuai arahan yang diberikan. Bahkan, mereka juga berinisiatif untuk menambah porsi latihan secara mandiri jika dirasa masih ada yang kurang.

Rinov/Pitha juga merasa tidak ada perubahan berarti dalam program latihan di pelatnas usai kepergian Nova yang kini memilih menjadi pelatih ganda campuran timnas Malaysia. Mereka melihat Amon Santoso juga memberikan pengajaran yang serupa sehingga tidak memerlukan adaptasi ulang untuk menyerap materi latihan.

"Kalau butuh adaptasi ya tidak juga, kemarin diganti oleh asistennya (Amon) ya sebenarnya sama. Paling ada rincian tertentu, tapi itu pun sebelumnya sudah diberi tahu," kata Rinov.

Editor: Rusdiyono