
JAKARTA - Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Provinsi Banten menggelar panen raya padi di Desa Margagiri, Kabupaten Pandeglang, Selasa (10/1/2023). Panen tersebut merupakan rangkaian perdana di 2023 di seluruh sentra beras Banten dengan rata-rata produksi sebesar 6 ton per hektare.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, menuturkan, tingginya produktivitas di wilayah Banten merupakan bukti bahwa kondisi beras saat ini dalam keadaan baik. Pasalnya, pada 2022, Banten berada di peringkat delapan wilayah penghasil beras nasional.
Dia menilai, tingginya jumlah produksi beras di Banten tak lepas dari kerja keras yang baik semua pihak. Dia menyebut, produktivitas Pandeglang mampu menambah stok beras yang lebih melimpah.
"Saya kira ini berkat kerja keras semua pihak, baik dari pak gubernur, bupati, dan para kadis yang langsung ke lapangan. Alhamdulillah beras kita melimpah karena produksi di Pandeglang mencapai 6 ton per hektare," kata Suwandi dikutip dari situs resmi Kementerian Pertanian, Rabu (11/1/2023).
Suwandi menuturkan, naiknya angka produktivitas beras di Pandeglang harus terus dipacu. Hal tersebut berguna untuk memperkuat ketersediaan pangan dalam negeri, mengingat Indonesia mesti mempersiapkan diri dari berbagai tantangan dan ancaman krisis global.
Dia juga menyebut, Banten adalah salah satu wilayah subur yang memiliki potensi besar dalam menguatkan pangan nasional. Dengan produktivitas yang tinggi di Banten, Suwandi percaya pada Februari nanti stok beras sekitar 4,3 juta ton.
"Ini sudah luar biasa, tetapi kita perlu meningkatkan lagi indeks pertanaman dengan berbagai teknologi yang ramah lingkungan dan efisien dalam pembiayaannya," ungkapnya.
Suwandi berharap, Banten bisa menambah lebih banyak angka Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai salah satu jalan bagi kemajuan usaha tani di wilayah Pandeglang. Penggunaan KUR, bisa menjadi solusi pasti atas meningkatnya produksi.
"Tahun lalu, KUR-nya Rp105 triliun dan ini naik 2-3 kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Karena itu, saya berharap segera diakses KUR-nya untuk memberikan fasilitasi kepada petani yang kesulitan modal, sehingga proses produksi bisa berjalan dengan baik," ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Banten, Al Muktabar, mengucapkan terima kasih atas dukungan jajaran Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produktivitas padi di wilayahnya. Dia berharap, dukungan tersebut semakin menambah semangat petani dalam berproduksi.
"Saya menyampaikan terima kasih karena berkat bantuan dan perhatian Kementan produktivitas di wilayah Banten terus meningkat," katanya.
Panen raya di Banten dilakukan serentak di beberapa lokasi sentra seperti di Keltan Berdikari 27 hektare, Desa Margagiri 220 hektare dan Kecamatan Pagelaran 1.718 hektare dengan penggunaan varietas inpari 32 dan rata-rata produksi mencapai 6 ton per hektare.
Editor: Rusdiyono
Komentar