JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, mengakui ada kelompok tertentu yang berupaya menghilang data verifikasi faktual miliki Partai Gelora.
“Partai Gelora ini ingin dimatikan, aneh data kami hilang tidak jelas. Sekarang, ketika kami resmi jadi peserta Pemilu 2024 dan mendapatkan nomor urut 7, malah kebakaran jenggot nggak karuan,” kata Fahri dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jumat (13/1/2023).
Fahri menilai, tuduhan soal Partai Gelora mendapatkan bantuan dari Istana untuk dapat lolos sebagai peserta Pemilu 2024 sangat tidak berdasar. Bahkan, Fahri menduga, eks pimpinan KPU, Hadar Gumay dan Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih ingin melindungi partai tertentu.
Dia menegaskan, seluruh penguruh Partai Gelora di seluruh daerah terverifikasi dan tidak ada yang dimanipulasi. Makanya, dari sinilah masyarakat dapat mengetahui siapa yang melakukan kecurangan.
“Jadi sekarang kamu ketahuan, terbongkarlah siapa dalang kecurangan ini. Jadi sasaran mereka bukan penyelenggara Pemilu. Sebab, mereka juga mantan penyelenggara yang curang dulu,” tegasnya.
Fahri menyakini, pimpinan KPU RI yang sekarang ini bertugas pastinya mengetahui rahasia para mantan pimpinan KPU RI sebelumnya.
“Rahasia mereka juga masih disimpan sama yang sedang mimpin sekarang. Makanya, Partai Gelora menjadi sasaran mereka, karena dugaan saya mereka semua takut kami menang, sangat takut, Naudzubillah,” tandasnya.
Editor: Akbar Budi Prasetya
Komentar