
JAKARTA – Kementerian Perdagangan menyatakan sebanyak 56 ribu ton kedelai segera membanjiri pasar agar para perajin tahu tempe dan produk olahan kedelai mendapatkan bahan baku dengan harga terjangkau. Pemerintah pun berharap harga kedelai segera turun dan stabil menjelang puasa dan Lebaran tahun ini.
Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, usai meninjau pabrik PT Bungasari Flour Mills Indonesia di Cilegon, Banten, Minggu (15/1/2023). Zulhas juga meninjau proses pembongkaran muatan kedelai oleh Kementerian Perdagangan bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang dilakukan di Pelabuhan Cigading.
Zulhas mengatakan, kedelai sebanyak 56 ribu ton dengan harga Rp12.000 per kilogram tersebut dapat digunakan untuk mendukung program pemerintah dalam pemberian penggantian selisih harga pembelian kedelai menjadi Rp11.000 per kg. Program ini merupakan kelanjutan program bantuan kedelai Pemerintah yang dilanjutkan oleh Bapanas.
“Mudah-mudahan pada Januari, Februari, Maret, menjelang puasa dan Lebaran harga kedelai berangsur turun dan stabil," kata Zulhas dikutip dari situs resmi Kemendag, Selasa (17/1/2023).
Ketua Umum PAN itu mengapresiasi pengusaha yang telah mendatangkan kedelai. “Pengusaha kalau bisa efisien, harga kedelai akan menjadi lebih bagus. Saya sudah mengusulkan agar subsidi berupa harga diberikan langsung kepada importir," imbuhnya.
Berdasarkan data CBOT pada 13 Januari 2023, harga kedelai secara internasional tercatat sebesar USD14,99 per bushel. Harga ini turun 0,2 persen dibanding awal Januari lalu.
Sementara, berdasarkan pantauan Kemendag pada 12 Januari 2023, harga kedelai di tingkat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia tercatat sebesar Rp13.175 per kg. Nilai ini turun 3,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan, di tingkat importir harga kedelai tercatat sebesar Rp12.000 per kg.
Editor: Rusdiyono
Komentar